Kebe Gego merupakan salah satu tempat persinggahan ketika menuju Todo atau Ramut. Kebe merupakan bahasa Manggarai yang berarti Bukit terjal/tebing batu. Pada awalnya ruas jalan ini belum tersedia, karena karena sulit untuk digali dan isinya berupa tebing batu, tetapi seorang misionaris asal Polandia Pater Stanis Ograbek SVD bersama masyarakat setempat memahat tebing batu tersebut dan menjadi ruas jalan. Jasa lain dari pater Stanis adalah membuat jembatan gantung penghubung anak kampung Muku Te'e desa Hilihintir, kecamatan Satarmese Barat dengan kampung Rahung desa Golo Ropong Kecamatan Satar Mese. Jembatan ini mempersingkat waktu perjalan dari 1 jam menjadi 5 menit
Ещё видео!