Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Teten Masduki, menyebut platform global cross-border Temu asal China sebagai ancaman yang serius bagi UMKM lokal Indonesia.
Temu menjalankan metode penjualan Factory to Consumer (penjualan langsung dari pabrik ke konsumen) yang dapat menawarkan produk dengan harga sangat murah, dan sulit ditandingi oleh produk lokal. Hal tersebut dianggap berbahaya bagi perkembangan UMKM dan dapat mengakibatkan hilangnya lapangan pekerjaan.
“Jadi akan ada berapa banyak lapangan kerja di distribusi yang akan hilang? Tidak akan ada lagi yang namanya reseller atau afiliator.” ujar Teten pada Rapat Dengar Pendapat dengan DPR, Senin (10/6).
Menurut Permendag 31/2023 Pasal 19 ayat 2, barang cross-border yang dapat diperjualbelikan harus berharga di atas USD $100 per barangnya. Namun Temu disinyalir dapat menjual barang dengan harga yang jauh di bawah batas harga yang telah ditetapkan. Pemerintah diharapkan bisa melindungi pasar Indonesia, terutama pelaku UMKM yang menyerap lebih dari 90% tenaga kerja Indonesia.
#editorial #newsupdate #update #news #svl #temu #ukm #umkm #info #infoterkini #berita #beritaterkini #kumparan
Homepage: [ Ссылка ]
Twitter : [ Ссылка ]
Facebook : [ Ссылка ]
Instagram : [ Ссылка ]
![](https://s2.save4k.ru/pic/-m_pbYijZjA/maxresdefault.jpg)