Kain Tenun Sabu biasanya terdiri dari ei atau sarung, higi atau selimut, dan naleda atau selendang. Ketentuan memakai kain tenun di kampung adat tersebut bertujuan untuk menghormati adat istiadat setempat.
Tenun Sabu dibuat dengan material benang yang direntangkan pada langa agar mudah diikat. Cara pengikatan benang adalah dengan membuat pola kemudian benang diikat sesuai motif yang telah dibuat.
Motif tenun Sabu Raijua biasanya terdiri atas tiga warna khas Astronesia yang digunakan. Ketiga warna tersebut dihasilkan dari pewarna alam, warna biru atau hitam dari racikan nila, merah dari mengkudu, sedangkan kuning berasal dari kunyit.
Motif kain Sabu Raijua umumnyaberupa motif geometris, juga flora dan fauna. Corak tersebut disusun berderet dalam jalur teratur dalam lembaran kain yang indah.
Cara mengenakan kain tenun Sabu Raijua sangat sederhana. Pertama, kain diikat di pinggang, lalu sisanya dilipat ke depan denganmemperlihatkan motif ikatan. Untuk pakaian malam, masyarakat setempat biasanya menambahkan naleda atau selendang yang kedua ujungnya menggantung di depan.
Ещё видео!