Adalah Seorang Mukhlis Maman Atau Akrab Dipanggil Julak Larau, Sang Maestro Kuriding Yang Sudah Memainkan Alat Musik Dari Pelepah Aren Ini Sejak Usia 5 Tahun.
Terus Melestarikan Alat Musik Kuriding Dan Membawanya Ke Kancah Internasional Menjadi Cita-Cita Julak Larau.
Menurutnya Semula Kuriding Hanya Merupakan Alat Permainan Anak-Anak Di Pegunungan Dahulunya Yang Kemudian Mulai Menjadi Alat Musik.
Dimainkan Dengan Cara Ditempelkan Di Bibir Sambil Menarik Gagang Tali Getar Hingga Memunculkan Bunyi.
Meskipun Terlihat Sederhana, Memainkan Kuriding Tidaklah Mudah.
Perlu Keterampilan Dalam Menarik Tali Dan Kepekaan Khusus Dalam Memainkan Resonansi Suara Agar Bunyi Kuriding Terdengar Dan Memiliki Nada.
Kuriding Berasal Dari Kata Kur Yang Berarti Panggilan Dan Riding Yaitu Jalabesar Untuk Menangkap Binatang, Sehingga Kuriding Dapat Bermakna Mempengaruhi Supaya Mendekat Layaknya Terhipnotis Dan Terkagum-Kagum.
Sejak 2013 Lalu, Julak Larau Semakin Intens Dalam Melestarikan Kuriding Agar Lebih Dikenal Sebagai Alat Musik Daerah, Dan Pada 2015 Lalu Telah Mendapat Sertifikasi Sebagai Cagar Budaya Tak Benda.
Ещё видео!