KOMPAS.TV Setiap pengemudi di jalan raya wajib mematuhi aturan berkendara, termasuk saat berkendara di jalan tol. Salah satu larangan saat melintasi jalan bebas hambatan ini adalah dilarang putar balik di jalan tol.
Meski beberapa ruas jalan tol memiliki akses putar balik atau u-turn, akses ini hanya diperuntukkan bagi petugas jalan tol agar bisa leluasa berpindah tempat dalam kondisi darurat.
Rambu penanda ini biasa terpasang di akses putar balik disertai keterangan kecuali petugas, untuk menegaskan bahwa pengguna biasa di jalan tol tidak diperbolehkan putar balik.
Kenapa pengendara dilarang putar balik di jalan tol?
Ada beberapa pertimbangan mengapa pengemudi dilarang putar balik di jalan tol. Pertimbangan pertama adalah sisi keamanan dan keselamatan dari pengemudi dan pengguna jalan tol lainnya.
Baca Juga 4 Penyebab Kecelakaan di Jalan Tol dan Pencegahannya ala Peneliti Pustral UGM di [ Ссылка ]
Putar balik di jalan tol berbahaya karena laju mobil di jalan tol cenderung tinggi. Kendaraan yang akan putar balik harus menurunkan kecepatan, sedangkan posisi mobil berada di lajur kanan yang merupakan lajur cepat atau untuk mendahului.
Belum lagi adanya kendaraan dari lawan arah yang melaju dengan kecepatan tinggi di lajur kanan, sehingga potensi kecelakaan yang disebabkan oleh putar balik sangat besar.
Selain itu, putar balik di jalan tol juga melanggar ketentuan UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan serta Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol.
Pengguna jalan tol yang putar balik dan kembali masuk ke pintu tol sebelumnya pada sistem pembayaran tol tertutup akan dikenakan sanksi Asal Gerbang Salah (AGS), sehingga pelanggar harus membayar denda dua kali lipat dari tarif tol terjauh di ruas tol tersebut.
(*)
Grafis: Joshua Victor
Artikel ini bisa dilihat di : [ Ссылка ]
