#Polri
#Rempang
#Batam
#KepulauanRiau
BANJARMASINPOST.CO.ID - Polri mengklaim tidak ada korban luka maupun jiwa dalam kasus bentrokan antara aparat dan warga soal lahan di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan membantah soal adanya korban hingga bayi meninggal dunia dalam insiden tersebut.
Ramadhan juga membantah jika insiden tersebut merupakan bentrokan antara aparat gabungan dan masyarakat.
Dia mengatakan hal itu adalah kegiatan dalam rangka pengamanan kepolisian terhadap Badan Pengusahaan (BP) Batam yang hendak melakukan pengukuran dan mematok lahan.
Namun, saat itu, kata Ramadhan, masyarakat tidak memahami adanya situasi tersebut sehingga terjadi kerusuhan.
Untuk informasi, Kericuhan tak terhindarkan di Pulau Rempang, Kota Batam, Kepulauan Riau pada Kamis (7/9/2023).
Ricuh tersebut terjadi akibat warga menolak terkait pemasangan patok di Pulau Rempang.
Warga Rempang Galang memblokade jalan serta menghalangi masuknya aparat gabungan yang hendak memasang patok.
Kondisi Jembatan IV Barelang Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sebelumnya memanas.
Polisi terpaksa menembakkan gas air mata karena sejumlah warga Rempang mencoba melawan.
Terlihat ada juga personel Satpol PP Batam yang berjaga di sana.
Herman, warga Galang yang rumahnya berada tak jauh dari Jembatan 4 Barelang, Batam, panik dan ketakutan.
Algifari, anaknya yang masih berusia 8 bulan, pingsan. Bola matanya memutih.
Ia juga tak bisa bernapas karena pekatnya asap gas air mata yang dilepaskan aparat gabungan untuk meredam aksi massa warga Rempang yang memanas di areal Jembatan 4, Kamis (7/9/2023).
Sumber: Tribunnews.com
Ещё видео!