Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Andi Papalia/ED
NAMLEA, TRIBUNAMBON.COM – Mantan teller Bank Maluku-Malut Cabang Pembantu Mako, Bunga Sartika Alkadri dan Erik Marhaeni Hukul dituntut 8 tahun penjara.
Sementara, Kepala Cabang Pembantu Syahrir Marwan Pattihua dituntut hakim 7 tahun 6 bulan penjara.
Tuntutan ketiganya atas kasus korupsi yang menyebabkan kerugian negara sebesar Rp 4 miliar.
JPU yang sekaligus Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Buru, Muhtadi mengatakan, apabila para terdakwa tidak bisa membayar, maka harta mereka akan disita dan jika tak mencukupi maka diganti pidana penjara 4 tahun.
Serta juga dituntut membayar denda Rp 300 juta, subsider 6 bulan kurungan.
Dijelaskan, tuntutan kepada kedua teller lebih berat 6 bulan, karena keduanya secara nyata mengambil dan menikmati uang hasil korupsi.
Usai pembacaan tuntutan, sidang ditunda dengan agenda pembelaan para terdakwa, Kamis (24/2/2022).
Diberitakan, sesuai hasil perhitungan auditor, dari Badan Pemeriksaan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Maluku, kerugian keuangan negara senilai Rp 4,1 miliar.
Perbuatan para tersangka dilakukan secara bertahap, sesuai kebutuhan dalam jumlah kecil, sejak bulan Juni 2016 sampai November 2019.
Dengan rincian, tersangka SMP senilai Rp 21,5 Jt, tersangka BSA dan tersangka EMH Rp 2 M lebih
Kemudian, telah dilakukan penyelamatan keuangan negara senilai Rp130 juta 141ribu
Artikel ini telah tayang di TribunAmbon.com dengan judul Kasus Korupsi Bank Maluku-Malut di Pulau Buru, Kepala Cabang Hingga Teller Dituntut Bervariasi, [ Ссылка ].
Penulis: Andi Papalia | Editor: Fandi Wattimena
Website [ Ссылка ]
Twitter [ Ссылка ]
Facebook [ Ссылка ]
Instagram [ Ссылка ]
TikTok [ Ссылка ]
#TribunAmbon #TribunNews #BeritaAmbon #AmbonTerkini #MalukuTerkini #Viral #BeritaViral
