“𝘜𝘯𝘵𝘶𝘬 267 𝘫𝘶𝘵𝘢 𝘳𝘢𝘬𝘺𝘢𝘵 𝘬𝘪𝘵𝘢, 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘯𝘦𝘨𝘢𝘳𝘢. 𝘉𝘪𝘴𝘢 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘣𝘢𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘭𝘦𝘮𝘣𝘢𝘨𝘢, 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘳𝘦𝘴𝘩𝘶𝘧𝘧𝘭𝘦”!
Narasi ini lugas disampaikan Presiden dalam rapat kabinet Kamis, 18 Juni 2020 di Istana Negara, Jakarta.
Sejumlah menteri dinilainya tak punya 𝘴𝘦𝘯𝘴𝘦 𝘰𝘧 𝘤𝘳𝘪𝘴𝘪𝘴. Kebijakan dan tindakan yang dilakukan untuk menghadapi suasana krisis saat ini justru biasa-biasa saja padahal pertumbuhan ekonomi dunia termasuk Indonesia tengah terkontraksi. Presiden Jokowi juga menyoroti belanja kementerian yang masih rendah termasuk stimulus ekonomi yang digulirkan untuk memitigasi dampak pandemi covid-19 justru belum direalisasikan sepenuhnya.
Bersama:
ROCKY GERUNG, Dosen Filsafat Politik Universitas Indonesia
YUNARTO WIJAYA, Direktur Eksekutif Charta Politika
PANGERAN SIAHAAN, CEO Asumsi
Sabtu, 4 Juli 2020
[ Ссылка ]
[ Ссылка ]
