Rabu, 23 Desember 2020 (Rekaman)
09.00 – selesai
Via Zoom & Youtube Kementerian Perindustrian
Sebagaimana amanat UU No 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian dan Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional (RIPIN), kebijakan industri salah satunya diarahkan untuk mendorong pembukaan dan pengembangan akses industri nasional di pasar global, serta meningkatkan integrasi industri dalam negeri ke dalam jaringan rantai suplai global. Dalam rangka mencapai sasaran pengembangan jaringan rantai suplai global, Pemerintah RI melaksanakan program untuk membangun jaringan kerja dengan negara mitra dan mitra industri, mendorong forum koordinasi guna meningkatkan pemanfaatan rantai suplai global bagi industri dalam negeri.
Making Indonesia 4.0 sebagai inisiatif strategis dalam mengembangkan sektor industri menghadapi revolusi industri ke-4 menempatkan sektor industri tekstil dan pakaian jadi sebagai salah satu sektor prioritas dalam implementasi teknologi industry 4.0. Berangkat dari kondisi saat ini, di mana ketergantungan terhadap bahan baku impor serta biaya produksi masih relatif tinggi, serta sifat padat karya (labour-intensive), sektor ini berusaha mencapai aspirasi pada tahun 2030 yakni mewujudkan proses pengolahan melalui penerapan teknologi termutakhir, menjadi pemimpin dalam produksi dan inovasi, serta menjadi pusat litbang dan inovasi di kawasan ASEAN.
Industri tekstil dan pakaian jadi dicirikan dengan rantai suplai global yang sangat terintegrasi. Posisi negara berkembang di dalamnya cenderung berperan sebagai pemasok input berbiaya rendah. Pergeseran produksi dan sourcing oleh produsen dan peritel global ke negara-negara berkembang salah satunya dilatarbelakangi oleh rendahnya biaya tenaga kerja. Meski demikian, faktor rendahnya biaya tenaga kerja perlu dibarengi dengan meningkatnya penguasaan teknologi sehingga nantinya terjadi peningkatan nilai tambah atas kontribusi industri tekstil dan pakaian jadi Indonesia dalam rantai suplai global industri tekstil dan pakaian jadi. Kemampuan atau penguasaan produksi atas bahan baku atau bahan antara yang selama ini masih bergantung pada impor juga perlu diperkuat untuk mengantisipasi resiko supply shock seperti yang terjadi dalam situasi pandemi covid-19.
Welcome Remarks : Dody Widodo (Direktur Jenderal Ketahanan Perwilayahan dan Akses Industri International, Kementerian Perindustrian)
Moderator: Azhar Fitri, Direktur ASDIPI
Speakers :
1) Elis Masitoh, Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki
2) Rizal Thanzil Rakhman, Sekretaris Jenderal Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API)
3) Prof. Ina Primiana (Guru Besar FEB UNPAD)
4) Affan Alamudi, MSc. (Dosen FEUI)
Informasi lebih lanjut terkait Program Pengembangan Ekspor Ditjen KPAII dapat diakses melalui: pameranln.kemenperin.go.id
