VP: Rendra Kurniawan
Jambi, Surya.co.id
Kuasa hukum keluarga Brigadir Yosua Hutabarat Kamaruddin Simanjuntak mengungkap tangkapan layar momen video call antara Brigadir J dan sang pacar .
Ia menyebut bahwa Brigadir J pamit sembari menangis pada sang pacar karena mengaku akan dibunuh.
Momen ini bertolak belakang dengan rekaman CCTV yang merekam kebersamaan Brigadir J dengan ajudan yang bersantai dan saling tertawa.
Dalam unggahan tersebut, tampak Brigadir J menangis dan wajahnya merah sedang melakukan video call dengan sang kekasih Vera Simanjuntak.
Kamaruddin menuliskan bahwa pasangan kekasih itu melakukan panggilan video sebelum Brigadir J tewas .
Diceritakan Kamaruddin bahwa dalam momen itu, Brigadir J berpamitan dan bahkan mengaku akan dibunuh.
Adanya keterangan ini, berbeda jauh dari keterangan Komnas HAM yang berhasil merangkai bukti rekaman CCTV sebelum Brigadir J tewas di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.
Komisioner bidang pemantauan dan penyelidikan Komnas HAM Choirul Anam mengaku sudah melihat rekaman CCTV aktivitas Brigadir J setibanya di Jakarta.
Terekam bagaimana saat tiba di Jakarta dan singgah di rumah pribadi Ferdy Sambo untuk melakukan PCR, Brigadir J terlihat tenang dan sedang bergurai bersama dengan ajudan lain.
Bahkan di antara ajudan tersebut merupakan Bharada E yang menjadi sosok yang melakukan penembakan pada Brigadir J .
Di rumah pribadi Ferdy Sambo itu, seluruh ajudan termasuk Ferdy Sambo dan istri melakukan tes PCR.
Petugas kesehatan datang ke rumah pribadi tersebut di Jalan Saguling III, Duren Tiga yang jaraknya sekitar 500 meter dari rumah dinas.
Barulah, menjelang magrib, Brigadir J dilaporkan bertolak ke rumah dinas bersama beberapa ajudan dan istri Ferdy Sambo.
Sumber Tribunnews
WEBSITE:
[ Ссылка ]
Instagram:
[ Ссылка ]
Facebook:
[ Ссылка ]
#hariansurya
#suryaonline
![](https://i.ytimg.com/vi/BFH-KXEjZNY/maxresdefault.jpg)