Selain kasus Novel Baswedan, ada kasus terkait korupsi lainnya yang sempat menjadi perhatian publik pada tahun 2017. Kasus tersebut adalah dugaan korupsi pengadaan KTP elektronik oleh Mantan Ketua DPR sekaligus Mantan Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto. Saat itu, Aiman mencari tanggapan Setya Novanto terhadap anggapan bahwa ia adalah politisi licin. Setya Novanto membantah dan yakin tidak melakukan apa-apa. Ia mengaku semua dapat dipastikan dalam koridor hukum. Novanto justru mengaku sedih jika dikaitkan dengan sejumlah kasus dalam pemberitaan media. Ia menegaskan harus memberi contoh untuk mengikuti proses hukum.
Aiman pun mengkonfirmasi dugaan jaksa bahwa Setya Novanto bersama para tersangka kasus KTP elektronik mengatur anggaran proyek tersebut di sebuah hotel di Jakarta. Namun, Novanto tak menjawab melainkan hanya menyerahkan pada proses hukum. Novanto juga menyatakan bahwa tuduhan bahwa ia menerima hasil korupsi KTP elektronik senilai mencapai Rp 500 miliar hanya rekayasa.
Satu bulan setelah wawancara tersebut, Setya Novanto ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.
