Karomah TGH Ahmad Tretetet : Orang Tionghoa Masuk Islam
#kisah #karomahwali #karomah #ahmadtretetet

Konon pada Tahun 1983, ada seorang WNI keturunan Tionghoa, yang berasal dari Jakarta berkunjung Ke Tuan Guru Haji Ahmad Tretetet. Orang Tionghoa Itu bernama Cong.

Awal Mulanya, Cong Mengalami Musibah, yaitu Usahanya Bangkrut, dan Dia Putus Asa. Namun Dalam keputusasaannya, ia mendapatkan petunjuk dari beberapa kali mimpi yang sama. Mimpinya itu memintanya datang ke Lombok menemui seseorang.

Pada Awal kedatangan Cong Kelombok, ia terlebih dahulu menemui Maulana Syeikh Tuan Guru Kiyai Haji Zainuddin Abdul Majid di Pancor, Lombok Timur. Setelah sempat mendengar penuturan Cong, bahwa ia mengalami kebangkrutan dalam usahanya, kemudian Maulana Syeikh mengatakan, bukan dirinya yang ditemui berdasarkan isyarat mimpinya itu, tapi seorang tokoh bernama Tuan Guru Haji Ahmad Tretetet.

Setelah Cong Menemui Tuan Guru Haji Ahmad Tretetet, Dia Diminta Untuk Mengeluarkan Kertas dan Polpen. Kemudian Tuan Guru Haji Ahmad Tretetet mencoret-coret sesuatu diatas kertas tersebut. Pria Tionghoa itu kebingungan, setelah menerima lembar kertas yang penuh dengan coretan, dan dia tak mengerti sama sekali. Tidak seperti harapannya memperoleh petunjuk keluar dari masalah yang dihadapinya. Namun salah seorang Dari pengikut Tuan Guru Haji Ahmad Tretetet Pada saat itu mengatakan, anda Boleh percaya, boleh jg tidak. Silakan bawa kertas ini kalau merasa yakin.

Tak sampai seminggu Cong kembali lagi. Kali ini ia tak sendiri, tapi datang sekeluarga. Ia menyerahkan uang cukup banyak. Tetapi Tuan Guru Haji Ahmad Tretetet menolaknya, dan beliau bilang tidak membutuhkannya. Serahkan saja uang itu kepada anak-anak yatim piatu, dan orang-orang miskin.

Saat Cong menceritakan sekembalinya ke Jakarta, ia tiba-tiba mendapatkan suntikan modal, untuk memulihkan usahanya dari seorang kerabatnya di Cina.

Tapi Ada hal yang menarik dari cerita ini, ternyata Keluarga Tionghoa itu memeluk agama Islam, pada saat Cong pertama kali bertemu Tuan Guru Haji Ahmad Tretetet. Sekembalinya kejakarta membawa coretan kertas itu.

Itulah Kisah Karomah Tuan Guru Haji Ahmad Tretetet. Semoga bermanfaat untuk kita semua.

свернуть