JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemimpin umat katolik sedunia, Paus Fransiskus dijadwalkan mengunjungi Indonesia selama empat hari mulai tanggal 3-6 September mendatang.

Selain membawa misi perdamaian, Indonesia dianggap negara yang penting untuk dikunjungi karena kemajemukannya yang menjadi miniatur untuk toleransi dunia.

Kunjungan Paus Fransiskus pada September mendatang menjadi kunjungan ketiga seorang Paus ke Indonesia.

Sempat tertunda akibat pandemi covid-19, dalam kunjungan perdananya kali ini Paus Fransiskus dijadwalkan bertemu Presiden Joko Widodo dan para gembala gereja katolik di Indonesia serta melakukan pertemuan lintas agama dan mengadakan misa akbar di Gelora Bung Karno.

Juru Bicara Kunjungan Paus Fransiskus, Romo Ulun Ismoyo menyebut kunjungan ini penting karena takhta suci vatikan melihat Indonesia sebagai negara majemuk dengan tingkat toleransi tinggi dan menjadi miniatur toleransi dunia.

Kunjungan ini, diyakini tak hanya menjadi kunjungan apostolik Paus tapi juga membawa misi perdamaian bagi dunia.

Sejumlah persiapan mulai dilakukan jelang kedatangan Paus Fransiskus di Indonesia.

Konferensi Waligereja Indonesia atau KWI melakukan rangkaian simulasi persiapan kedatangan Paus tersebut di halaman Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.

Usai penyambutan tersebut, Paus nantinya akan diajak melihat terowongan silaturahmi penghubung antara Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral yang merupakan simbol toleransi umat beragama.

Simulasi tersebut sengaja digelar oleh pengurus Masjid Istiqlal bersama Konferensi Waligereja Indonesia atau KWI guna menghitung waktu yang dibutuhkan pada tahapan acara.

Baca Juga Ini Penampakan Kursi Rotan yang akan Digunakan Paus Fransiskus di Indonesia di [ Ссылка ]

#pausfransiskus #pauskeindonesia #katolik


Artikel ini bisa dilihat di : [ Ссылка ]

свернуть