BUAH kesemek bernama latin Diospyros kaki. Dalam bahasa Inggris disebut oriental persimmon atau japanese persimmon. Orang Jepang menyebutnya buah “kaki”. Nama kaki diambil dari zat tanin yang dikandung kesemek.
Kesemek jepang ada dua macam: kesemek manis (amagaki, dari kata “amai” [manis] dan “kaki”) dan kesemek rasa sepat atau kelat (astringent). Kesemek sepat disebut shibukaki atau shibugaki. Rasa sepat pada kesemek disebabkan kandungan tanin yang cukup tinggi. Pada umumnya kadar tanin terus berkurang seiring dengan proses pematangan buah.
Musim buah kesemek di Jepang ada sepanjang musim gugur (aki, dalam bahasa Jepang atau autumn dalam bahasa Inggris) yang berlangsung sepanjang September-November. Sedangkan musim kesemek di Indonesia biasanya berlangsung pada April-Juli.
Tingkat kematangan kesemek ditandai dari awal berwarna hijau, berubah kuning, dan lalu jadi oranye atau jingga (kemerahan). Kesemek jepang manis berbentuk agak gepeng bersegi empat. Kesemek manis bisa langsung dimakan setelah dicuci tanpa dikupas. Tapi, sebaiknya, sebelum dimakan, kesemek dicuci lalu dikupas dulu. Orang Jepang biasa makan buah kesemek yang dipotong kecil-kecil dan ditaruh di piring kecil, makanya pakai tusuk gigi atau sendok garpu kecil.
Sedangkan, bentuk kesemek rasa sepat (shibukaki) agak lonjong/oval, mirip tomat. Kesemek ini biasanya tidak dikonsumsi langsung, melainkan diolah jadi manisan. Di Prefektur Fukushima (Fukushima-ken), manisan shibugaki populer dengan nama anpogaki.
Proses pembuatan anpogaki diawali dengan memanen buah yang matang, kulitnya dikupas, lalu dilanjutkan dengan fumigasi sulfur. Proses ini bertujuan untuk mencegah oksidasi zat tanin, yang mengakibatkan penghitaman pada permukaan buah dan juga menekan pembentukan mikroorganisme, serta meningkatkan efektifitas pengeringan.
Untuk mencegah tertinggalnya sulfur pada buah (toleransi kadar hingga 30ppm/buah), proses ini dilakukan selama kurang lebih 30 menit.
Terakhir adalah proses yang paling penting, yakni pengeringan. Lamanya proses pengeringan bervariasi, tergantung pada kondisi tempat pengeringan, varietas buah yang digunakan, dan juga ukuran buah. Proses pengeringannya sangat unik, yaitu dengan cara digantung seperti menggantung jemuran. Untuk mendapatkan anpogaki yang lezat dan bertekstur jeli nan lembut, proses pengeringannya bisa memakan waktu 25 sampai 30 hari tanpa henti.
Kesemek merupakan tanaman buah yang berasal dari Cina, yang menyebar ke Jepang dan Korea. Pada dekade 1800-an, kesemek dibawa ke Eropa selatan dan Amerika, Selandia Baru, Australia, Israel, juga ke Asia Tenggara.
Di Indonesia, Malaysia dan Thailand produksi kesemek cuma buat konsumsi lokal. Di Indonesia, tanaman kesemek tumbuh di dataran tinggi Sumatera Utara (Brastagi), dataran tinggi Jawa Barat (Kuningan), dataran tinggi Jawa Tengah (Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang), dan dataran tinggi Jawa Timur (Kota Batu dan Kecamatan Tirtoyudo di Kabupaten Malang).
Kesemek bagus tumbuh di dataran tinggi 800-1.000 mdpl karena di tempat asalnya ia merupakan buah musim gugur yang berhawa adem. Di Jawa Timur, salah sentra produksi kesemek adalah Kota Batu yang terkenal dengan varitas junggo. Namun sekarang pamor kesemek junggo merosot drastis. Harganya anjlok.
Selain di Junggo, kesemek juga ditanam dalam kawasan Arboretum Sumber Brantas yang dikelola Perum Jasa Tirta I. Kawasan arboretum menjadi titik nolnya Sungai Brantas.
Berbeda dengan kesemek di Jepang, kebiasaan di Indonesia kesemek setengah matang dipanen, kemudian direndam dulu dengan kapur untuk menghilangkan rasa kelatnya, baru dijual. Caranya, kesemek setengah matang direndam dalam air yang sudah dicampur kapur putih atau gamping. Direndam selama seminggu sampai teksturnya lembut dan renyah.
Pada saat dijual di pasar kondisi kesemek masih berbedak kapur, makanya masyarakat biasa menyebutnya buah genit. Padahal, baluran warna putih merupakan efek dari proses pengapuran supaya kesemek cepat matang dan tidak cepat busuk.
Meski tidak sepopuler apel, semangka, jeruk, atau melon, kesemek mempunyai banyak kandungan gizi/nutrisi yang bagus bagi kesehatan: kalori, karbohidrat, rendah lemak, kaya serat, kaya vitamin (A, C, E, K, B1, B2, dan B6), kalium, tembaga, mangan, folat, magnesium, dan fosfor.
Manfaat kesemek: mencegah penuaan dini, mencegah kanker, meningkatkan aktivitas metabolik, membantu menurunkan berat badan (diet), menjaga kesehatan hati, mendukung kesehatan mata, mengurangi peradangan, meningkatkan kekebalan tubuh, melancarkan BAB, dan menurunkan tekanan darah.
ARTIKEL TERKAIT:
“Setia pada Kesemek Warisan”
[ Ссылка ]
VIDEO TERKAIT
“Inilah Titik Nol Sungai Brantas”
[ Ссылка ]
MUSIC:
Easy Lemon 30 Second oleh Kevin MacLeod berlisensi Creative Commons Attribution ([ Ссылка ]...)
Sumber: [ Ссылка ]-...
Artis: [ Ссылка ]
Beda Kesemek di Jepang dan Indonesia
Теги
buah kesemekbuah kesemek matangkesemek jepangdiospyros kakidiospyros kaki fuyudiospyros kaki fuyu persimmonsharon fruitbuah manismakan buah kesemekbuah kesemek di pohonjapanese persimmon fruitjapanese persimmonoriental persimmonamagakianpogakikota fujiedashizuoka prefecturemakan buah kesemek matangcara makan buah kesemek matangbuah yang paling banyak manfaatnya untuk tubuhbuah yang paling banyak mengandung vitamin cbuah apel jawa