Dokumen Mengungkap Kampanye Propaganda Rezim Komunis Tiongkok di Media Sosial
Sekilas tentang kampanye propaganda luar negeri Partai Komunis Tiongkok. The New York Times mengulas dokumen internal yang menunjukkan kepolisian Tiongkok sedang merekrut kontraktor baru. Dan tugas mereka adalah menyebarkan propaganda di situs media sosial seperti Facebook dan Twitter. Setelah dipekerjakan, kontraktor membanjiri platform digital dengan ratusan akun palsu. Akun-akun itu kemudian mulai bekerja, membantu menggalang dukungan untuk agenda otoriter Beijing. Kadang akun-akun itu mendukung kampanye yang dirancang untuk meningkatkan citra rezim. Dalam kasus lain, mereka membantah tuduhan pelanggaran HAM terhadap Beijing.
Menurut laporan The New York Times, polisi Shanghai memposting pemberitahuan itu pada bulan Mei, mencari kontraktor swasta untuk apa yang disebut 'manajemen opini publik'. Departemen kepolisian meminta agar kontraktor "menyediakan akun di platform sosial luar negeri kepada pembeli kapan saja," mencatat bahwa platform tersebut termasuk Twitter dan Facebook, itu juga mencatat bahwa pemasok "harus menyediakan sekitar 300 akun per bulan di setiap platform."
Dokumen lain menunjukkan harga jasa kontraktor, setelah dipekerjakan oleh polisi. Dokumen itu menggambarkan sekitar 780 dolar (11 juta) sebulan sebagai pembayaran untuk mendaftarkan akun di platform media sosial asing. Dan 780 dolar lagi per bulan untuk menyamarkan dan memelihara akun tersebut. Layanan yang paling mahal adalah membuat video asli, lebih dari 6.000 dolar (Rp 85 juta) per bulan.
Sumber tautan terkait:
[ Ссылка ]
-------
Penjelasan tentang istilah “Virus Partai Komunis Tiongkok (Virus PKT)”
New Tang Dynasty (NTD) Television menggunakan istilah “Virus Partai Komunis Tiongkok” atau “Virus PKT” sebagai pengganti dari istilah “COVID-19” atau “Virus Korona Baru”, akibat dari tindakan menutup-nutupi Partai Komunis Tiongkok di awal penyebaran virus dan menyebabkan pandemi global.
Editorial The Epoch Times berbahasa Inggris yang merupakan media afiliasi NTD juga mengungkapkan bahwa penggunaan nama “Virus PKT” diperlukan untuk membedakan para ‘korban virus’ (warga Tiongkok dan dunia) dari ‘pihak yang mengorbankan’ (Partai Komunis Tiongkok)
Donasi dukung kami ☛ [ Ссылка ]
Lebih banyak berita dan artikel ☛ [ Ссылка ]
Terhubung dengan kami di Safechat ☛ [ Ссылка ]
Terhubung dengan kami di Facebook ☛ [ Ссылка ]
Terhubung dengan kami di Telegram ☛ [ Ссылка ]
Terhubung dengan kami di Twitter ☛ [ Ссылка ]
Saksikan juga video kami di ☛ [ Ссылка ]
Video inspirasi setiap hari ☛ [ Ссылка ]
Video inspirasi setiap hari ☛ [ Ссылка ]
#wumao #buzzer #mediasosial #kampanye #pasukan50sen #propaganda #50centarmy #online #cina #china #tiongkok #partaikomunistiongkok #pkt #facebook #twitter #opini
