TRIBUN-VIDEO.COM - Dari sekian banyak masjid di Kabupaten Enrekang, Masjid Tua Tondon merupakan satu di antaranya yang memiliki sejarah. Masjid ini terletak di Desa Tokkonan, Kecamatan Enrekang, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan.
Menurut catatan sejarah, Masjid Tua Tondon sudah berdiri selama berabad-abad. Ada yang menyebut sudah ada sekitar 400 tahun lalu.
Keberadaan masjid ini dipercaya jadi bukti sejarah penyebaran Islam di wilayah Kabupaten Enrekang.
Berbeda dari masjid pada umumnya, bentuk Masjid Tua Tondon menyerupai rumah panggung. Dibangun dengan material kayu dengan atapnya terbuat dari ijuk atau rambut pohon aren.
Bangunan masjid tua ini bertapak kokoh di atas paparan batu datar dengan panjang 300 meter dan lebarnya sekitar 100 meter. Adapun ketinggalan dari batu tersebut mencapai 10 meter dari permukaan tanah.
Dengan material dan kondisinya tersebut, masyarakat setempat pernah melakukan perbaikan dan satu kali direhab total lantaran tiang, dinding, dan atapnya sudah dimakan usia.
Penjaga Masjid Tua Tondon, Arsyad mengatakan, masjid yang pertama kali didirikan oleh Nene Semi ini, masih difungsikan walau tidak setiap hari.
Hal ini lantaran keberadaan masjid berada di atas perbukitan dan jauh dari pemukiman penduduk. Sehingga hanya digunakan untuk momen tertentu seperti idulfitri dan iduladha.
Masjid tua tersebut bisa menampung jemaah hingga 100 orang. Kalapun penuh warga melaksanakan ibadah di atas permukaan batu.
Selain untuk beribadah, kawasan Masjid Tua Tondon juga digunakan dalam pesta upacara adat istiadat oleh masyarakat Desa Tokkonan.
Sebab, masyarakat di desa ini masih mempertahankan tradisi dari turun-temurun. Tradisi itu disebut Maccera Manurun, yakni mengganti kulit bedug masjid, yang dilakukan delapan tahun sekali.
Kulit bedug yang digunakan bukan sembarang kulit hewan, melainkan kulit kerbau jantan.Kemudian, kerbau yang sudah ditentukan oleh tokoh adat, harus disembelih di lokasi Masjid Tua Tondon.
Tradisi ini dilangsungkan dengan meriah, selain masyarakat setempat, juga dihadiri oleh masyarakat desa-desa terdekat, bahkan dari luar kabupaten.
Untuk mencapai masjid ini, jarak dari Kota Enrekang ke Desa Tokkonan sekitar 13 kilometer atau dapat ditempuh dengan waktu sekitar 30 menit.
Lokasi masjid tersebut merupakan bagian dari situs prasejarah. Di sana akan ditemukan berbagai goresan-goresan di atas permukaan batu. Selain itu terdapat ratusan lumpang (lesung) dengan berbagai ukuran.
Menurut arkeolog, lubang ini digunakan orang dulu untuk membuat rempah-rempah (obat-obatan) dan satu lumpang satu kepala keluarga. Karena itu ada 100 lebih lumpang dengan berbagai ukuran.
Lokasi Masjid Tua Tondon ini sudah banyak yang melakukan penelitian dan menyimpulkan bahwa kawasan tersebut merupakan situs megalitikum (zaman batu) terbesar di Sulawesi Selatan.
Memasuki Kawasan Batu Tondon Harus Mematuhi Aruran. Untuk wisatawan atau yang hendak berkunjung, harus didampingi oleh tokoh adat atau penjaga Masjid Tua Tondon dan harus jelas maksud dan tujuan memasuki kawasan tersebut.
Saat berkunjung, wisatawan dilarang keras mengucapkan kata-kata senonoh atau ada niat jahat. Pengunjung juga tidak boleh memakai alas kaki, pakaian warna merah, dan kuning. Begitupun bagi wanita yang sedang haid tidak diperbolehkan masuk lokasi tersebut.(*)
Videografer/Reporter: Erlan Saputra
Naskah: Fahrizal Syam
Video Production: Hasma Nur Qadri
Ещё видео!