Permainan ini sudah dimainkan sejak abad ke-13, berawal dari ritual masyarakat agraris Lombok untuk mendatangkan hujan pada musim kemarau. Sementara sebagai kesenian bela diri, perisean sudah ada sejak zaman kerajaan-kerajaan di Lombok, awalnya adalah semacam latihan pedang dan perisai sebelum berangkat ke medan pertempuran.
Proses permainan
Perisean dimulai dengan dua pekembar (wasit) mencari calon petarung atau pepadu dari orang-orang yang datang atau sang pepadu sendiri yang mengajukan diri. Pekembar akan mencari pepadu-pepadu yang seimbang sebelum memulai pertarungan. Pepadu akan menggunakan ikat kepala (saput) dan kain pengikat pinggang (bebadong), serta diberi sirih untuk dikunyah. Dalam pertarungan pepadu menggunakan sebilah rotan kira-kira sepanjang satu meter (penjalin) sebagai senjata serta dilengkapi sebuah perisai kayu yang dilapisi kulit sapi atau kerbau, berbentuk bujur sangkar berukuran 50 x 50 cm.[2][3][6]
#PereseanTerbaru2022
#LegongMerembu
#IjoMajapahit
#HutDesaJago
#PaguyubanRantokMas
#PaguyubanPatihAlkas
Ещё видео!