Kronologi penculikan 7 Jendral Oleh PKI
Sekitar Pukul 03 lewat 12, beberapa bis dan truk yang membawa seluruh pasukan berangkat dari halim menuju kawasan menteng dan sampai dilokasi pada pukul 04. Pagi, penyerangan ke rumah jendral nasution dilakukan dengan skala pasukan yang jauh lebih besar dibanding yang lainya, yakni berjumlah 100 orang.
setelah berhasil mengamankan pasukan penjaga. pasukan ini dengan cepat bergerak masuk kedalam rumah nasution. mendengar suara langkah kaki nasution dan istrinya terbangun. dibalik sela pintu istrinya mengintip disusul nasution, namun keberadaan mereka diketahui oleh salah satu pasukan sehingga diberondonglah kamar nasution dengan tembakan bertubi-tubi. sementara itu ibu dari jendral nasution yang kaget mendengar suara tembakan bergegas masuk ke kamar anaknya yang bersebelahan. Sayangnya pada saat itu anak nasution yang bernama ade irma yang kebetulan sedang ada di kamar itu terkena tembakan di punggungnya. kbzmelihat pasukan cakrabirawa yang terus mengeluarkan tembakan nasution lalu disuruh oleh istrinya untuk kabur melalui tembok disamping rumahnya. Begitu nasution naik pagar, dirinya sempat ditembak oleh salah satu psukan dari pos pengawas keamanan, beruntung dirinya berhasil melompat ke rumah sebelah meskipun mengalami sedikit cidera. Ternyata penembak tidak tahu siapa yang dia tembak, sehingga nasution pun tidak dikejar. Sementara itu istri nasution mencoba menghubungi dokter untuk menyelamatkan nyawa anaknya namun rupanya jaringan telepon telah diputus, istri nasution lalu mengatakan bahwa nasution suaminya sedang berada di luar kota.
Sementra dibelakang rumah letnan piere tandean yang menyadari ada kegaduhan lalu segera keluar dengan membawa sebuah senjata, namun dalam sekejap ia berhasil dilucuti. tandean lalu mengaku dirinya adalah nasution. pada awalnya para pasukan tidak percaya. namun karena waktu yang terbatas, sementara sasaran mereka belum juga ditemukan , tandean pun akhirnya dibawa ke lubang buaya untuk di eksekusi.
Sin berpindah pada pasukan yang ditugaskan untuk menculik jendral ahmad yani yang berjumlah kurang lebih 1 setengah kompi. pasukan dibagi dibagi menjadi 3 grup. yang pertama bertugas menjaga dibelakang rumah, yang kedua bertugas didepan rumah, sedangkan grup ke 3 bertugas masuk kedalam rumah. Mereka bisa dengan mudah masuk dikarenakan pengamanan di rumah yani tidak terlalu ketat. mereka lalu melakukan introgasi terhadap pembantu yani, namun karena ketakutan pembantu itu tidak bisa menjawab, disaat yang bersamaan, datanglah edi. salah satu putra yani yang kebetulan sedang mencari keberadaan ibunya, melihat kesempatan itu edi lalu diminta oleh pasukan penculik untuk membangunkan ayahnya. Edi yang masih polos tentu saja menurut. ia kemudian kembali masuk untuk membangunkan sang ayah. Tak berselang lama yani kemudian keluar dari kamar dengan masih mengenakan baju tidur, raswan kemudin menyampaikan maksud dan kedatangan mereka. yakni henda memanggil sang jendral untuk menemui presiden saat itu juga. yani kemudian berkata bahwa dirinya ingin mandi dan berpakaian terlebih dahulu. akan tetapi raswad membantah dengan mengatakan tidak perlu mandi dan bahkan tidak perlu berganti pakaian. mendengar jawaban itu yani menjadi sangat marah. ia kemudian memukul salah satu pasukan dan kembali masuk kedalam kamar untuk bersiap-siap, melihat itu raswad yang emosi lalu berteriak kepada sersan gejadi yang kemnudian secara membabi buta melepaskan tembakan ke arah yani, tembakan tersebut langsung menewaskan yani saat itu juga, mereka kemudian menyered jenazahnya keluar dan memasukanya kedalam mobil, setelah itu mereka kembali ke lubang buaya
![](https://i.ytimg.com/vi/DaqZEUj9SF4/maxresdefault.jpg)