TRIBUN-VIDEO.COM - Pemakaman jenazah pasien Covid-19 tanpa prosedur protokol yang berlaku kembali terjadi.
Hal itu terjadi karena kabar salah satu warga Dukuh Purwosari, Klaten meninggal dinyatakan positif corona di Kota Semarang datang terlambat.
Jenazah pasien telah dimakamkan warga setempat pada Rabu (3/6/2020).
Dikutip dari TribunJateng, belasan warga Dukuh Purwosari, Desa Ngerangan, Kecamatan Bayat, Klaten, Jawa Tengah harus mengisolasi mandiri di rumah selama 14 hari.
Mereka memiliki riwayat pernah berkontak dengan pasien positif Virus Corona (Covid-19) yang meninggal.
Plt Camat Bayat, Kelik mengatakan, pasien positif Corona berinisial T asal Dukuh Purwosari, Desa Ngerangan yang meninggal itu memiliki riwayat tinggal di Semarang yang merupakan zona merah Covid-19.
Lebaran kemarin, pasien sempat pulang ke Klaten untuk bersilaturahmi dengan keluarganya dan tak diketahui sebagai pasien Covid-19.
"Lebaran selesai pasien ini pulang lagi ke Semarang." kata Kelik.
Diketahui, Jenazah pasien T dibawa mobil ambulans dari RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang menuju Klaten.
Jenazah pasien T tidak dibawa ke rumah duka dan langsung dibawa ke pemakaman.
Peristiwa tersebut terjadi karena ketidakjujuran tim medis, sopir ambulans serta anggota keluarga pasien.
Pihak rumah sakit hanya meminta warga untuk menyiapkan disinfektan.
Warga juga tidak curiga dengan kedatangan jenazah pasien T tersebut di makam.
Kelik menjelaskan, sedikitnya ada lima orang warga yang ikut membantu menurunkan peti jenazah pasien T dari mobil ambulans menuju ke liang lahat.
Kelik mengatakan bersama dengan tim Gugus Tugas Covid-19 kecamatan langsung melakukan tracing. (Tribun-video.com/ Rena Laila)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Penggotong Peti Jenazah Warga Klaten Baru Tahu Almarhum Dinyatakan Positif Corona di Semarang, aduhhhh.
Ещё видео!