TRIBUN-VIDEO.COM - Sudah satu tahun, Covid-19 telah menginfeksi seluruh dunia.
Berdasarkan data dari Worldometers.info, hingga Kamis (24/12/2020), Covid-19 telah menginfeksi hampir 80 juta orang di seluruh dunia.
Sejak pertama kali muncul, Covid-19 menghebohkan dunia.
Para ahli dari seluruh penjuru dunia, melakukan uji laboratorium untuk mengetahui karakteristik virus ini.
PANDEMI PENGARUHI SELURUH SEKTOR KEHIDUPAN
Hampir seluruh negara menutup akses dari luar negaranya sebagai usaha untuk mencegah penyebaran virus.
Kemunculan virus ini tak hanya memberikan dampak di bidang kesehatan, virus ini juga mengubah berbagai aspek kehidupan manusia.
Sektor ekonomi, sosial, pendidikan, pariwisata, hingga politik.
Dari sektor ekonomi, banyak pemutusan hubungan kerja hingga mengakibatkan angka pengangguran meningkat.
Di Indonesia sendiri mengakibatkan terjadinya resesi ekonomi.
Dari aspek sosial, kebijakan baru diterapkan pemerintah yaitu pola kehidupan baru atau lebih dikenal dengan New Normal.
Dalam hal pendidikan, semua sekolah tatap muka ditiadakan dan diganti dengan sistem belajar jarak jauh.
Sektor pariwisata juga sangat terdampak lantaran semua negara menutup akses, di Indonesia, beberapa daerah menerapkan pembatasan.
Hingga sektor politik, di Indonesia, Pemilihan Kepala Daerah di tengah pandemi sempat menjadi isu yang banyak diperbincangkan.
DITEMUKANNYA VAKSIN DAN MUNCULNYA VIRUS VARIAN BARU
Setelah berbulan-bulan hidup di tengah pandemi, muncul angin segar dari para ahli.
Beberapa vaksin untuk penanganan virus ini mulai muncul.
Pengujian pun dilakukan dengan harapan vaksin bisa meringankan beban pandemi.
1,2 juta dosis vaksin Sinovac dari China telah tiba di Indonesia pada Minggu (6/12/2020) lalu.
Kemudian di Singapura, vaksin buatan Pfizer-BioNTech juga telah tiba pada Senin (21/12/2020).
Amerika dan Inggris pun juga dikabarkan akan mulai melakukan vaksinasi massal pada Desember ini.
Namun, vaksinasi belum dilakukan, muncul kabar adanya penemuan varian baru Covid-19.
Varian baru virus ini ditemukan di Inggris dan kembali menggegerkan dunia.
Covid-19 varian baru disebut lebih menular dari sebelumnya.
Para ilmuwan Inggris yang tergabung dalam Covid-19 Genomics UK (Cog-UK) Consortium telah melacak sejarah genetik lebih 150.000 sampel virus SARS-CoV-2.
Jumlah tersebut setara dengan sekitar setengah urutan genetik virus corona di dunia.
Varian virus SARS-CoV-2 yang ditemukan sangat berbeda dan telah menimbulkan kekhawatiran bagi dunia.
Saat ini, para ilmuwan meyakini bahwa mutasi tersebut telah membuat virus lebih menular, meski tidak lebih mematikan.
Kendati varian baru virus corona SARS-CoV-2 ini ditemukan di Inggris, para ilmuwan masih belum mengetahui pasti dari mana versi mutasi virus pertama kali muncul.
Prof Tom Connor, ilmuwan lain yang terlibat dalam pengurutan genom Covid-19 di Wales meyakini kemungkinan varian serupa muncul di seluruh dunia, tetapi mungkin belum terdeteksi.
SINGAPURA KONFIRMASI KASUS VARIAN BARU
Sementara itu, Singapura telah mengonfirmasi kasus pertama varian baru Covid-19 yang ditemukan di Inggris.
Otoritas Kesehatan Singapura menyebut 11 orang yang berada di karantina telah menunjukkan hasil positif Covid-19.
Semua kasus, yang diimpor atau berasal dari Eropa, telah ditempatkan dalam karantina selama 14 hari di fasilitas khusus atau isolasi pada saat kedatangan.
Singapura telah melakukan pengusutan genomik virus untuk kasus Covid-19 yang dikonfirmasi tiba dari Eropa tersebut.
Varian baru ini ditemukan di antara 31 kasus dari Eropa.
Pasien dengan varian baru datang ke Singapura dari Inggris pada 6 Desember, lalu telah dikarantina pada kedatangan dan dites positif pada 8 Desember.
Semua kontak dekatnya juga telah ditempatkan di karantina, dan telah dites negatif pada akhir masa karantina mereka.
Kementerian kesehatan mengatakan telah mampu memagari kasus ini sehingga tidak ada penularan lebih lanjut.
Kini pihaknya masih menunggu hasil 11 kasus lainnya.
KATA WHO SOAL COVID-19 VARIAN BARU
Terkait munculnya Covid-19 varian baru yang lebih menular, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah melakukan pertemuan pada Rabu (23/12/2020).
Pertemuan tersebut membahas strategi melawan virus baru yang lebih menular yang telah muncul di Inggris dan Singapura.
Meski begitu, WHO menyebut, mutasi adalah hal normal dari evolusi pandemi dan memperingatkan tidak perlu terlalu khawatir terhadap varian baru virus corona yang muncul di Inggris.
Sementara itu, para pembuat vaksin, termasuk BioNTech dan Moderna berebut untuk menguji vaksin Covid-19 buatan mereka terhadap varian baru.
Hingga saat ini belum ada yang bisa memastikan kapan pandemi akan berakhir.
Lalu, apakah vaksin akan membantu mengatasi varian baru ini?
![](https://i.ytimg.com/vi/EBeHUAW4emc/maxresdefault.jpg)