TRIBUN-VIDEO.COM -Presiden RI, Joko Widodo ternyata telah menyumbangkan keris miliknya yang kini menjadi satu di antara koleksi pusaka museum Keris Kota Solo, Jawa Tengah.
Diketahui, keris Kiai Tengara tersebut tak lagi dibawa Jokowi sejak 2017 karena sudah dihibahkan ke museum tersebut.
Lantas, seperti apakah filosofi dibalik keris Kiai Tengara?
Kurator Museum Keris Kota Solo, Muhammad Fariz mengatakan, Kiai Tengara berasal dari kata tetenger.
Tetenger atau pertanda juga bisa diartikan simbolis permohonan kepada Tuhan yang Maha Esa untuk Rakyat Indonesia.
"Keris kiai tengara berasal dari kata tetenger atau pertanda atau simbolisasi permohonan kepada yang Maha Esa untuk rakyat Indonesia," katanya.
Adapun keris Kiai Tengara merupakan keris yang memiliki luk 5, di mana jumlah luk itu konon menyimbolkan jumlah sila dalam Pancasila.
Kemudian di bagian pamor keris, Kiai Tengara memakai pamor wengkon yang juga memiliki makna mendalam.
Diketahui, pamor wengkon menandakan harapan agar masyarakat Indonesia dapat hidup dalam perlindungan Tuhan, dan juga diayomi.
"Pamor wengkon menandakan harapan agar masyarakat Indonesia dapat hidup dalam perlindungan Tuhan, dan juga diayomi," ucap Fariz.
Kemudian di bagian gandik keris itu juga ada ornamen mang lar gajah dengan sayap yang merupakan hewan mitologi Jawa.
Kehadiran bentuk gandik semacam itu pun juga menyimbolkan pengharapan untuk masyarakat Indonesia.
Di mana masyarakat Indonesia diharapkan memiliki tubuh yang kuat dan pemikiran yang cerdas.
"Harapannya masyarakat Indonesia memiliki tubuh yang kuat dan pemikiran yang cerdas," ujar Fariz.
Adapun keris tersebut memiliki warangka atau wadah berwarna blewah kemalo abrit atau merah.
Warna merah ini biasanya dipakai bangsawan, keturunan kerajaan, atau pemimpin.
Fariz mengatakan, keris Kiai Tengara merupakan tangguh Putran Surakarta.
"Biasanya setiap pecinta keris beda-beda tafsiranya, namun garis besar tangguh Putran Surakarta," kata dia.
Di mana, jika dilihat dari perawakannya bilahnya tebal, luknya enak dilihat seperti ular jalan atau 'ngulo'.
Kemudian, grenengnya tegas dan ujungnya mbuntut tumo atau menyerupai ekor kutu.
"Bisa dilihat dari perawakannya bilahnya tebal, luknya enak dilihat seperti ular jalan atau ngulo, lalu grenengnya tegas, dan ujungnya mbuntut tumo," tambahnya.
Kendati demikian, Fariz belum bisa memastikan sosok mpu pembuat dan waktu pembuatan keris Kiai Tengara.
"Yang jelas keris Kiai Tengara merupakan keris baru," ucapnya.
(Tribun-Video.com/TribunSolo.com)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Kiai Tengara, Keris Milik Presiden Jokowi yang Jadi Koleksi Museum Keris, Punya Makna Mendalam.
[ Ссылка ]?
