Seiring gletser yang terus mencair di Peru, polisi dan tim SAR berhasil menemukan jenazah pendaki yang hilang selama 22 tahun terakhir.
Evakuasi jenazah pendaki tersebut dilakukan di atas ketinggian 5.200 meter, di kawasan Taman Nasional Huascarán, 5 Juli lalu.
Jenazah tersebut diketahui bernama William Stampfl, berkebangsaan AS, dari paspor yang masih menempel pada jenazah tersebut — lengkap dengan jaket, sepatu bot, hingga tapak pakunya.
Stampfl, saat itu berusia sekitar 58 tahun, diduga tewas dalam bencana salju longsor pada Juni 2002 silam.
Stampfl saat itu tewas bersama dua rekannya, Matthew Richardson dan Steve Erskine. Jasad Erskine ditemukan tak lama setelah bencana, sementara Richardson masih hilang hingga kini.
Jenazah Stampfl dapat bertahan dan tetap utuh berkat kondisi dingin ekstrem di sana yang bisa mencapai -19°C saat malam hari.
Menurut penjaga dan risk assessor taman nasional, Edson Ramirez, massa gletser terus menyusut dalam 10 tahun terakhir.
Peristiwa serupa juga terjadi di Gunung Everest, beberapa bulan belakangan.
Menipisnya es akibat perubahan iklim membuat ratusan jenazah pendaki, beserta sampah-sampah, mulai terlihat di gunung tertinggi di dunia tersebut.
Tim penyelamat pun mengevakuasi jenazah-jenazah tersebut, dan membawa turun ribuan kilogram sampah dari atas Everest.
#pendaki #huascaran #peru #everest #perubahaniklim
Kunjungi website kami 👉 [ Ссылка ]
Ikuti VOA di akun media sosial lain:
Instagram: [ Ссылка ]
Facebook: [ Ссылка ]
Twitter: [ Ссылка ]
Kanal YouTube VOA Indonesia menghadirkan berita terbaru dari berbagai dunia, khususnya berita dari Amerika. Ikuti juga kisah seru diaspora Indonesia di Amerika yang inspiratif lewat berbagai serial kami seperti Amerikuy dan Ketika Hidup Diperjuangkan. Kamu juga bisa intip berbagai aspek kehidupan di Amerika termasuk budaya, teknologi, seni dan hiburan.
Voice of America menyiarkan beragam program dalam 48 bahasa dan berpusat di Washington DC.
![](https://s2.save4k.ru/pic/Er1WMiTY_wA/maxresdefault.jpg)