Bukan perkara mudah bangun subuh-subuh di Bajawa, apalagi mengendarai sepeda motor. Kota kecil ini berada di atas ketinggian 1000 meter dpl, dibekap oleh pegunungan. Alhasil, sepanjang hari udaranya selalu dingin. Subuh jam 4 termasuk saat-saat terdingin di Bajawa, kita seperti berada dalam kulkas.
Kendati demikian, saya tetap melajuhkan sepeda motorku menembusi kabut, meluncur turun dari pusat Bajawa melampaui terminal bus antarkota lalu ke arah Gunung Inerie. Tangan saya seolah kaku menggenggam stang sepeda motor saking dinginnya.
Jalur yang saya tempuh ini mengarah ke sejumlah kampung tradisional yang telah mendunia, ada kampung Bena, kampung Gurusina, dan Tololela. Namun, bukan kesana tujuan saya di pagi yang masih remang ini. Saya ingin mendaki sebuah perbukitan untuk menyongsong terbit matahari.
Perbukitan ini berada di kaki Gunung Inerie , dan sudah lama sebetulnya saya mendambah untuk mendakinya. Baru kali ini saya memantapkan niat, sebab sebelum-sebelumnya saya tidak tahu rute pendakian ke puncak perbukitan tersebut.
Dari seorang kenalan lokal, saya mengetahui bahwa nama perbukitan ini adalah Watunariwowo. Jalan masuk untuk menggapainya melalui desa Langa, sekitar 2 km dari kampung Bena yang termasyur.
Karena Watunariwowo adalah perbukitan, maka ada serangkaian bukit-bukit yang akan dijumpai ketika berada di atasnya. Inilah atraksi memikat dari Watunariwowo, memungkinkan kita menikmati tempatnya dari berbagai sudut dengan variasi pemandangan antara bukit demi bukit. Uniknya bukit-bukit ini berwujud cadas serta tipis, diselimuti rumput ilalang, terapit jurang terjal di kiri-kanan, dan ngarai yang berlipat-lipat.
.
.
Adding The Sun by Kevin MacLeod
Link: [ Ссылка ]
License: [ Ссылка ]
Ещё видео!