*KLU ENTERTAINMENT CHANNEL*

ADALAH CHANNEL YANG MENAYANGKAN VIDEO ADAT DAN BUDAYA SASAK LOMBOK.


*YANG MAU SEWA KECIMOL/GENDANG BELEQ DAN KESENIAN LAINNYA KHUSUS LOMBOK UTARA BISA HUBUNGI NO DI BAWAH INI*👇

WA: +62 878-2474-1785 XL
Tlpn:+62 819-3932-8969
Facebook fanpage: KLU VIDEO, KLU ENTERTAINMENT CHANNEL
TIKTOK ACCOUNT: KLU ENTERTAINMENT CHANNEL

*TERIMA KASIH SUDAH MENONTON JANGAN LUPA LIKE, KOMEN, SHARE, DAN SUBSCRIBE CHANNEL KAMI, DAN JANGAN LUPA JUGAK IKUTI SEMUA MEDIA SOSIALNYA KLU ENTERTAINMENT CHANNEL NGGEH SEMETON MATUR TAMPIASIH🙏🙏🙏 TABEK WALLLLAAAARRR....*


*BIOGRAFI GENDANG BELEQ*

Gendang Beleq adalah alat musik tradisional yang dimainkan secara berkelompok.[1] Gendang Beleq berasal dari Suku Sasak, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia.[1] Asal kata Gendang berasal dari bunyi gendang itu sendiri, yaitu bunyi deng atau dung.[2] Beleq berasal dari bahasa Sasak yang berarti besar.[2] Gendang Beleq berarti gendang besar.[2]

Dahulu di Lombok, Gendang Beleq dijadikan penyemangat prajurit yang pergi berperang dan yang pulang dari peperangan.[2] Dengan demikian Gendang Beleq dijadikan musik dalam peperangan.[2] Kini Gendang Beleq digunakan sebagai musik pengiring dalam upacara-upacara adat seperti Merariq (pernikahan), sunatan (khitanan), Ngurisang (potong rambut bayi atau aqiqah) dan begawe beleq (upacara besar).[2]
Gendang Beleq dimainkan secara berkelompok membentuk orkestra.[3] Orkestra Gendang Beleq terdiri dari dua Gendang Beleq yang disebut mama (laki-laki) dan gendang nina (perempuan) yang berfungsi sebagai pembawa dinamika.[3] Juga terdiri atas sebuah Gendang Kodeq (gendang kecil), perembak belek dan perembak kodeq sebagai alat ritmis, gong dan dua buah reong, yakni reong nina dan reong mama sebagai pembawa melodi.[3] Pemain Gendang Beleq memainkan Gendang Beleq sambil menari.[3] Pemain Gendang beleq terdiri dari 13 sampai 17 orang.[1]
Gendang Beleq memiliki nilai filosofis dan juga disakralkan oleh masyarakat Suku Sasak.[2] Masyarakat Sasak menilai Gendang Beleq memiliki nilai keindahan, ketekunan, kesabaran, kebijakan, ketelitian, dan kepahlawanan.[2] Nilai-nilai tersebut selalu diharapkan menyatu dengan hati masyarakat

свернуть