TRIBUN-VIDEO.COM - Bronkiektasis adalah suatu kondisi bronkus dan saluran pernapasan rusak, melebar, dan menebal secara permanen.
Kerusakan tersebut memungkinkan bakteri dan lendir menumpuk dan menyatu di dalam paru-paru.
Sistem pernapasan memiliki mekanisme perlindungan untuk menangkap bakteri dari udara yang dihirup oleh tubuh manusia dengan memproduksi mukus atau lendir.
Normalnya, lendir ini akan dialirkan keluar dari saluran pernapasan dan paru-paru.
Namun, pada penderita bronkiektasis, kerusakan yang terjadi menyebabkan fungsi tersebut tidak berjalan baik sehingga lendir menumpuk di dalam paru-paru.
Tidak ada obat untuk bronkiektasis, namun Anda dapat melakukan perawatan, dengan perawatan, Anda akan bisa hidup normal.
Namun, jika kambuh harus ditangani dengan cepat untuk menjaga aliran oksigen ke seluruh tubuh Anda dan mencegah kerusakan paru-paru lebih lanjut.
Penyebab
Bronkiektasis dapat disebabkan oleh:
Infeksi pernafasan
Campak
Tuberkulosa
Infeksi mikoplasma
Infeksi jamur
Infeksi adenovirus
Pertusis
Infeksi bakteri seperti Staphylococcus, Klebsiella, dan Pseudomonas br.
Penyumbatan bronkus
Benda asing yang terisap
Tumor paru
Pembesaran kelenjar getah bening
Sumbatan oleh lendir
3. Cedera penghirupan
Menghirup partikel makanan dan getah lambung
Cedera akibat gas, asap, dan pertikel beracun
Keadaan genetik
Fibrosis kistik
Kekurangan alfa -1-antitripsin
Diskinesia silia, termasuk sindroma Kartagener
Kelainan imunologik
Kekurangan koplemen
Disfungsi sel darah putih
Sindroma kekurangan imunoglobulin
Kelainan autoimun atau hiperium tertentu seperti kolitis ulserativa dan rematoid artritis.
Keadaan lain
Penyalahgunaan obat seperti heroin
Sindroma Marfan
Infeksi HIV
Sindroma Young (azoospermia obstruktif)
Gejala
Gejala bronkiektasis sering kali baru muncul berbulan-bulan atau bertahun-tahun setelah penderita mengalami infeksi saluran pernapasan yang kambuhan.
Gejala yang paling sering muncul adalah:
Batuk disertai dahak berwarna bening, kuning pucat, atau kuning kehijauan, yang terjadi setiap hari.
Batuk berdarah.
Infeksi saluran pernapasan yang kambuhan.
Sesak napas.
Mengi atau bengek.
Nyeri dada.
Berat badan turun.
Perubahan bentuk pada ujung kuku jari (clubbing fingers).
Diagnosis
Pada awal pemeriksaan, dokter akan menanyakan gejala yang dialami oleh pasien, misalnya seberapa sering batuk dan apakah batuk disertai dahak.
Dokter juga akan menanyakan obat yang sedang dikonsumsi dan apakah ada penyakit lain yang sedang atau pernah diderita.
Selanjutnya, dokter akan mendengarkan suara di paru-paru pasien menggunakan stetoskop.
Suara napas yang dihasilkan oleh saluran pernapasan penderita bronkiektasis biasanya tidak normal.
Guna mengetahui penyebab bronkiektasis dan menyingkirkan kemungkinan gejala disebabkan oleh penyakit lain, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang yang meliputi:
Pemeriksaan darah, untuk mendeteksi kemungkinan infeksi.
Pemeriksaan dahak, untuk mengetahui ada tidaknya bakteri atau jamur dalam dahak.
Pemeriksaan fungsi paru-paru, menggunakan spirometri.
Pemeriksaan skrining autoimun, untuk memastikan apakah bronkiektasis disebabkan oleh penyakit autoimun.
Pemeriksaan sampel keringat, untuk mengetahui kemungkinanan bronkiektasis disebabkan oleh cystic fibrosis.
Rontgen atau CT scan pada paru-paru, untuk melihat kondisi paru-paru dan saluran pernapasan.
Bronkoskopi, untuk melihat apakah terdapat sumbatan atau perdarahan pada saluran pernapasan.
Pengobatan
Pengobatan bronkiektasis bertujuan untuk meredakan gejala, mengatasi penyebab yang mendasarinya, dan mencegah komplikasi.
Semakin cepat pengobatan diberikan, semakin besar peluang pasien terhindar dari kerusakan paru lebih lanjut.
Jenis pengobatan yang dilakukan untuk mengatasi bronkiektasis meliputi pemberian obat-obatan, terapi, dan operasi.
1. Obat-obatan
Dokter akan meresepkan sejumlah obat untuk mengatasi infeksi dan mengurangi keluhan, seperti:
Antibiotik, bisa dalam bentuk minum atau suntik.
Bronkodilator. Contoh obat ini adalah agonis beta 2-adrenergik, antikolinergik dan teofilin.
Ekspektoran (pengencer dahak), yang dapat digunakan sebagai obat tunggal atau dikombinasikan dengan dekongestan.
3. Terapi
Sejumlah terapi yang dapat dijalani pasien untuk meredakan gejala bronkiektasis adalah:
Terapi tepuk dada atau chest clapping.
Terapi pernapasan yang disebut active cycle of breathing technique (ACBT).
Pemakaian rompi khusus.
(Tribunnewswiki.com/Ron)
Artikel ini telah tayang di TribunnewsWiki dengan judul: Bronkiektasis
[ Ссылка ]
![](https://i.ytimg.com/vi/GcV2nzU-Jvk/maxresdefault.jpg)