TRIBUN-VIDEO.COM- Nasib Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka di PDIP hingga saat ini masih jadi tanda tanya.
Meski pun PDIP sudah mengungkap secara de facto, Gibran keluar dari PDIP.
Namun, hingga kini tak ada sanksi yang dijatuhkan kepada Gibran.
Padahal, PDIP sebagai partai banteng itu terkenal tegas jika ada kader yang membelot.
Terkait hal ini, Analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun menilai, PDIP sedang melakukan dramaturgi politik.
Sebab, hingga saat ini PDIP belum mencabut keanggotaan Jokowi dan Gibran.
Ubeidillah menilai sikap PDIP itu bisa juga diartikan bermain dua kaki jika tak segera memberhentikan Jokowi dan Gibran.
Menurutnya, PDIP sedang memainkan strategi playing victim, seolah-olah mereka menjadi korban.
Karena selama ini publik menilai ada yang tak beres dengan sikap PDIP ke Jokowi yang seringkali mempermalukan Presiden di hadapan kader lainnya.
Sementara, Pengamat Politik Universitas Paramadina Hendro Budi Satrio mengatakan PDIP sedang mengalami frustasi berat.
Pasalnya, Jokowi dinilai memiliki efek yang kuat untuk PDIP.
Namun kini, Jokowi meninggalkan PDIP.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai, PDI Perjuangan tengah mengalami stres politik luar biasa pasca Presiden Joko Widodo merestui putranya, Gibran Rakabuming Raka sebagai bacawapres Prabowo Subianto.
Ia pun menuturkan bahwa PDI-P berada dalam situasi yang rumit. Sebab, ada kekhawatiran PDI-P bila mengambil tindakan tegas terhadap Jokowi dan Gibran, sebagaimana sanksi yang selama ini mereka jatuhkan kepada kader yang sudah tidak tegak lurus dengan arahan partai.
PDI-P lebih memilih bersikap tenang, alih-alih mengambil tindakan yang berpotensi ditekan oleh opini publik.
Soal pernyataan Hasto yang menyebut PDI-P merasa ditinggalkan, menurutnya, hal itu semata-mata untu menggirin opini bahwa Jokowi bukanlah sosok seperti yang mereka bayangkan.
Ia pun memperkirakan manuver serupa akan terus diambil PDI-P hingga masa jabatan Presiden Jokowi berakhir.
Sebelumnya diberitakan, akar rumput PDI-P ini berawal dari ketidak percayaan Presiden Jokowi yang meninggalkan partai yang membesarkan namanya.
Hal ini diungkapkan Hasto Kristiyanto melalui keterangan tertulis kepada awak media, Minggu (29/10/2023).
Menurut Hasto, dengan kondisi yang saat ini terjadi, PDI-P merasakan sedih yang mendalam.
(Tribun-Video.com/ Tribunnews.com)
[ Ссылка ]
Host: Nurul Ashari
Vp: Ika Vidya
#jokowi #jokowidodo #gibranrakabumingraka #gibran #pdip #pdiperjuangan
Ещё видео!