TRIBUN-VIDEO.COM - Pecinan atau Chinatown merupakan kawasan yang mayoritas penghuninya adalah etnis Tionghoa. Mereka umumnya perantau yang menetap di kawasan tersebut.
Konon, pecinan sudah ada jauh sebelum bangsa Eropa masuk dan menempati Nusantara.
Sebagai kompleks permukiman, pecinan tidak hanya terdiri dari rumah-rumah penduduk. Biasanya kamu juga akan menemukan kelenteng, makam, dan pertokoan.
Kental akan budaya China, kawasan pecinan biasanya didominasi warna merah di bangunannya serta dihasi aksesori khas lainnya.
Kawasan pecinan di kota-kota di Indonesia
Masyarakat yang menikmati libur panjang, baik yang merayakan Imlek maupun tidak, dapat memanfaatkan aneka ragam keseruan di dalam kota dan dekat rumah masing-masing.
Berikut beberapa kawasan pecinan di kota-kota di Indonesia yang bisa dikunjungi saat libur Imlek.
1. Jakarta, DKI Jakarta
Pecinan Glodok dengan Petak Sembilan di Jakarta Barat merupakan salah satu pecinan terbesar yang ada di Indonesia.
Berbagai aktivitas bisa dilakukan saat mengunjungi Petak Sembilan ini. Di antaranya menyicipi kuliner khas Tionghoa di Gang Gloria serta belanja suvenir dan obat-obatan tradisional.
Selain itu, di Pecinan Glodok juga terdapat Vihara Dharma Bakti dan beberapa kelenteng besar lainnya.
Wisatawan tidak hanya bisa mengunjungi Pecinan Glodok dan Petak Sembilan, mereka juga bisa lanjut ke sisi utara Jakarta untuk ke Pantjoran PIK.
2. Bogor, Jawa Barat
Bagi yang tinggal di Bogor, kamu bisa mengunjungi kawasan komunitas Tionghoa di area Suryakencana. Area ini cocok menjadi tujuan untuk berwisata bertemakan Imlek di Bogor.
Memiliki area yang unik, "pecinan Bogor" ini berbaur dengan budaya lokal terutama suku sunda sehingga menghasilkan ragam budaya dan kuliner yang khas.
Berwisata di Suryakencana Bogor bisa dengan cara menelusuri jalan utamanya sepanjang kurang lebih satu kilometer.
Di sisi kanan dan kiri, kamu akan menemukan tempat wisata religi, budaya, dan kuliner yang menarik.
3. Semarang, Jawa Tengah
Kota Semarang mempunyai salah satu kelenteng wisata yang terkenal yakni Kelenteng Sam Poo Kong di daerah Simongan, sebelah barat daya Kota Semarang. Selain itu, ada kompleks Chinatown yang tidak jauh dari kawasan Kota Lama Semarang.
Pecinan Semarang erat kaitannya dengan pemberontakan etnis Tionghoa di Batavia atau yang dikenal dengan peristiwa Geger Pecinan.
Setelah terjadi pembantaian yang dilakukan Kolonial Belanda, banyak warga Tionghoa yang berpindah dari Batavia ke Semarang. Perpindahan besar-besaran pun terjadi pada 1740.
Sama seperti Petak Sembilan, Pecinan Semarang juga memiliki pasar yaitu Pasar Semawis. Di pasar tradisional ini terdapat banyak gang dengan berbagai macam dagangan khas China yang dijual.
4. Surabaya, Jawa Timur
Kelenteng Hong Tiek Hian dapat jadi salah satu pilihan lokasi wisata. Kelenteng ini terkenal sebagai pusat kemeriahan perayaan Imlek, sekaligus kelenteng tertua di Kota Surabaya.
Tidak hanya merayakan di kelenteng, warga Kota Surabaya juga merayakan Imlek dengan beragam aktivitas yang semarak di berbagai pusat perbelanjaan.
Kamu dapat mengunjungi Kya-Kya sebagai surga wisata kuliner khas etnis Tionghoa dan mancanegara.
Kya-Kya Surabaya atau dikenal dengan Pecinan Surabaya berlokasi di Jalan Kembang Jepun, Bongkaran, Kecamatan Pabean, Kota Surabaya.
Nama Kembang Jepun mulai digunakan pada masa pendudukan Jepang. Alasannya karena di lokasi ini banyak tentara Jepang yang memiliki teman wanita (kembang).
Pedagang Tionghoa pun menjadi bagian dari perkembangan kawasan Kya-Kya di Kembang Jepun ini. Beberapa fasilitas hiburan masa lalu masih bisa dinikmati hingga saat ini, di antaranya Restoran Kiet Wan Kie.
5. Pecinan Singkawang, Kalimantan Barat
Pecinan Singkawang adalah salah satu pecinan terbesar di Indonesia. Lokasinya berada di Kota Singkawang, Kalimantan Barat.
Kota Singkawang dikenal dengan sebutan kota Seribu Kuil, karena di setiap sudutnya dapat ditemukan banyak bangunan vihara atau kelenteng. Salah satu yang terkenal adalah Wihara Tri Dharma Bumi Raya.
Sama seperti pecinan lainnya, pecinan Singkawang memiliki beberapa peninggalan arkeologis.
Mulai dari kelenteng tua, bangunan masa kolonial Belanda, dragon kiln atau tungku pembakaran keramik, hingga rumah tua dengan arsitektur China.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Libur Panjang Imlek, Wisata ke 7 Kawasan Pecinan di Indonesia ", Klik untuk baca: [ Ссылка ].
Penulis : Faqihah Muharroroh Itsnaini
Editor : Ni Nyoman Wira Widyanti
Ещё видео!