Konflik antara Israel dan Hizbullah telah mencapai puncak ketegangan yang mengerikan, menimbulkan kekacauan dan ketidakstabilan di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon. Dalam upaya meredakan situasi yang semakin memanas, pasukan TNI yang tergabung dalam misi perdamaian PBB (UNIFIL) harus beroperasi di tengah-tengah jual beli serangan antara kedua pihak yang bertikai. Dengan keberanian dan dedikasi yang tinggi, pasukan TNI berusaha untuk menjaga perdamaian dan keamanan di wilayah tersebut.
Konflik antara Israel dan Hizbullah bukanlah hal baru. Kedua pihak telah terlibat dalam berbagai konfrontasi sejak tahun 1980-an. Hizbullah, kelompok milisi yang berbasis di Lebanon, telah lama menjadi musuh utama Israel, terutama karena dukungannya terhadap perjuangan Palestina. Sementara itu, Israel, dengan dukungan militer yang kuat, terus berusaha menekan keberadaan Hizbullah yang dianggap sebagai ancaman bagi keamanannya.
Sebagai bagian dari misi perdamaian PBB, TNI telah mengirim pasukan untuk bergabung dengan UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon). Misi ini bertujuan untuk memantau gencatan senjata, membantu memastikan penarikan pasukan Israel dari Lebanon, dan membantu pemerintah Lebanon memperluas kendalinya di wilayah tersebut. Pasukan TNI yang tergabung dalam Kontingen Garuda bertugas untuk menjaga keamanan dan stabilitas di perbatasan Israel-Lebanon, yang dikenal sebagai "Blue Line".
Ещё видео!