Menteri BUMN Erick Thohir, sempat memaparkan bahwa akan ada 8 sampai 12 perusahaan BUMN yang akan go public dalam 3 tahun kedepan yakni, tahun 2021 sampai 2023.
Hal itu disampaikannya dalam konferensi pers via youtube bertajuk ‘Index debut PT Bank Syariah Indonesia’, Kamis (4/2/2021).
Namun ia tidak mau menyebutkan perusahaan mana saja yang akan go public/ melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/ IPO) dalam waktu dekat ini.
Karena, diketahui ada 28 perusahaan BUMN yang sudah listing. Tapi 4 diantaranya sedang terengah-engah. Untuk itu, ia mengatakan perlu setiap perusahaan menjaga prinsip fundamental dan sustainibilitinya.
Dalam kesempatan itu pula, Erick mengingatkan di tengah geliat transformasi yang digalakan perusahaan BUMN saat ini. Perusahaan didorong memperhatikan 3 hal. Yakni, akuntabilitas transparansi dan profesionalisme.
Ia memberi selamat kepada BUMN di industry perbankan. Karena sejauh ini, BUMN di industri perbankan yang cukup sustain.
“Untuk road map, Ada BUMN yang go global. Mandiri, BNI dan BRI menyusul Telkom masuk list corp,” katanya
Transformasi di BUMN sebagai transparansi yang akan dilistingkan BUMN lebih banyak untuk 3 tahun ke depan.
Berikut dirangkum beberapa perusahaan BUMN yang sebelumnya pernah mengatakan akan melakukan melangsungkan IPO, mulai dari Induk, Anak hingga Cucu perusahaan:
Grup Telkom
PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel)
IPO Mitratel dapat dilakukan antara kuartal IV/2021 hingga paruh pertama 2022 dengan tetap memerhatikan kondisi pasar modal.
PT Fintek Karya Nusantara (LinkAja)
Cucu usaha Telkom ini bergerak di bidang teknologi finansial ini direncanakan bisa IPO sekitar 1,5 tahun lagi atau 2022 mendatang.
Grup Krakatau Steel
Diungkapkan Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim KTI duluan yang sudah sangat siap, KBS juga siap, tetapi KTI lebih menarik, karena profitabilitas yang sangat baik, untuk dapat IPO pada 2021 ini.
Dari sekitar 5 anak usaha yang disebut potensial,
PT Krakatau Tirta Industri (KTI)
PT Krakatau Bandar Samudera (KBS)
Hutama Karya
3 anak usahanya akan melantai kemungkinan pada 2 tahun ini. Akibat Covid-19, maka rencana IPO akan diperkirakan pada 2021 atau 2022.
PT HK Infrastruktur (HKI)
PT HK Realtindo (HKR)
PT Hakaaston (HKA)
Adhi Karya
Adhi memprioritaskan ACP direncanakan untuk melantai di Bursa Efek Indonesia pada medio 2021. Sementara, AGP masih dipersiapkan, dalam waktu dekat.
PT Adhi Commuter Properti (ACP)
PT Adhi Persada Gedung (AGP)
Wijaya Karya
PT Wijaya Karya Realty (Wika Realty)
Rencananya Wika Realti akan IPO pada 2020. Namun tertunda akibat pandemi.
PT Wijaya Karya Industri & Konstruksi (Wikon)
Juga disebut bersiap melantai di Bursa Efek Indonesia. Akan tetapi belum ada informasi lebih lanjut mengenai rencana tersebut, pertengahan September 2020 lalu.
PT PP
PP Infrastruktur
Perseroan menargetkan dana segar Rp1,2 triliun hingga Rp1,3 triliun melalui IPO, di bawah Rp1 triliun tidak akan IPO.
PP Infrastruktur menunda rencana tersebut 2021 melakukan IPO akibat kondisi pasar yang masih tak menentu seiring pandemi Covid-19. Mundur paling dekat 2022.
Jasa Marga
PT Jasamarga Related Business (JMRB)
Perusahaan ini, masuk ke dalam rencana jangka panjang Jasa Marga. Perusahaan yang bergerak di sektor non tol melantai di Bursa Efek Indonesia pada 2023.
Pelindo
Masih melakukan kajian terkait rencana pelepasan saham dua anak usaha melalui penawaran umum perdana (IPO). Pelindo juga pernah menyatakan akan membawa anak-anaknya mencari pendanaan melalui pasar modal pada 2020 lalu.
PT Pelabuhan Tanjung Priok
PT IPC Terminal Petikemas
Pertamina
“Di kuartal III dan kuartal IV kita akan IPO di salah satu unit bisnis kita dan bisa juga tingkatkan transparan dan profesionalitas dari unit usaha Pertamina ke depan,” ujar Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Kamis (4/2/2021).
Namun sayangnya Nicke tidak menyampaikan unit usaha mana yang akan melantai ke bursa saham.
Sebetulnya, wacana IPO anak usaha Pertamina sudah mengemuka sejak tahun lalu dalam rapat kerja antara Pertamina dengan parlemen.
Saat itu, Nicke mengatakan rencana tersebut masih wacana. “Rencana IPO ini masih dalam tahap kajian, dan belum bisa membahasnya dengan detail,” ungkapnya dalam rapat di Komisi VII, Senin (29/6/2020)
PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero)
Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi mengatakan perseroan telah mendapat lampu hijau dari para pemegang saham untuk mencari pendanaan melalui pasar modal, tepatnya lewat skema penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
“Insyaallah awal 2022, awalnya memang dari rencana akhir 2021 atau awal 2022,” katanya
PT Brantas Abipraya (Persero)
Sementara untuk Brantas Abipraya, rencana IPO perusahaan konstruksi pelat merah ini sudah bergulir sejak 2018.
Namun, Kementerian BUMN tak kunjung memberikan izin kepada perseroan untuk IPO. Rencana itu kemudian terus mundur hingga 2021.
Ещё видео!