"Dengan Moderasi Beragama, Terciptalah Toleransi dan Kerukunan Bangsa"
Apa itu "Moderasi Beragama?"
Moderasi beragama adalah cara pandang dalam beragama secara moderat, yakni memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan tidak berlebihan, dan tidak ekstrem
"Al-Qur`an mengajarkan keseimbangan antara sisi spritualitas atau tuntutan batin akan kemahadiran Tuhan, dan tuntutan manusia akan kebutuhan materi. Al quran juga menekankan agar manusia tidak berlebihan dalam beragama"
Prof. Dr. K. H. Ma'ruf Amin menyampaikan, bahwa moderasi dapat diukur dalam empat indikator diantaranya toleransi, anti kekerasan, komitmen kebangsaan, serta pemahaman dan perilaku beragama yang akomodatif terhadap budaya lokal atau konteks Indonesia yang multi-kultural dan multi-agama.
Keempat indikator tersebut harus selalu dijaga dan dilaksanakan oleh seluruh elemen masyarakat sebagai upaya menciptakan kerukunan berbangsa dan bernegara yang berkelanjutan.
Seseorang tidak perlu terlalu dermawan dengan menyedekahkan hartanya sehingga dia sendiri menjadi bangkrut. Tapi, ia juga jangan kikir, sehingga ia hanya menjadi kaya sendiri. Demikian, pesan ini disarikan dari ayat al-Qur`an sendiri.
moderasi adalah sinergi antara keadilan dan kebaikan. Inti pesan ini ditarik dari penjelasan para penafsir al-Qur`an terhadap ungkapan ummatan wasathan. Menurut mereka, maksud ungkapan ini adalah bahwa umat Islam adalah orang-orang yang mampu berlaku adil dan orang-orang baik (al-‘udûl wa al-khiyâr).
![](https://i.ytimg.com/vi/JDuLxFt2w4g/maxresdefault.jpg)