Korea Selatan pada hari Kamis (24 Juli) lalu, memperingati 100 hari kejadian kapal feri tenggelam yang menewaskan lebih dari 300 orang.
Kapal bernama Sewol itu kelebihan beban dan berlayar terlalu cepat, hingga akhirnya tenggelam di lepas pantai barat daya pada 16 April. Kapal sedang dalam perjalanan rutinnya dari Incheon ke pulau liburan Jeju. Dari 476 penumpang dan awak kapal, 339 diantaranya merupakan anak-anak sekolah dan guru mereka dari sekolah yang sama di pinggiran Seoul. Hanya 172 orang yang berhasil selamat dari tragedi tersebut.
Ribuan pelayat mengunjungi altar peringatan resmi di Ansan, pinggiran Seoul, meletakkan bunga penghormatan dan mengenang para korban.
Pada 25 Juni, 75 anak-anak yang selamat dari bencana kapal feri tersebut kembali ke sekolah pertama kalinya sejak kejadian. Mereka mendesak negara agar tidak melupakan tragedi tersebut.
Awak kapal Sewol yang masih hidup, termasuk sang kapten, sedang diadili atas tuduhan pembunuhan, hingga kelalaian.
Otoritas yang mencari Yoo Byung-un, pemimpin keluarga yang memiliki kapal feri Sewol yang melarikan diri, juga dikejutkan pada 12 Juni lalu saat menemukan tubuh manusia yang telah membusuk, dan teridentifikasi sebagai Yoo.
Sebelumnya, pihak berwenang telah menawarkan imbalan hampir setengah juta dolar untuk informasi tentang Yoo, menjadikan perburuan ini menjadi yang paling dramatis di negara itu.
-~-~~-~~~-~~-~-
Please watch: "Amerika Serikat Akan Tolak Visa Penganiaya Falun Gong | Hak Asasi Manusia"
[ Ссылка ]
-~-~~-~~~-~~-~-
100 Hari Tenggelamnya Feri Sewol Korea Selatan
Теги
beritantd indonesiantdindonesiakecelakaanseoulindonesiakorea selatanferryntdindoyoo byung-unkaptenntdindonesiansewolincheonjejubencanaaccidentkapal karamntdtrageditenggelamkapal sewoltragedi kapal sewolkapal sewol tenggelamtenggelamnya kapal sewolputri duyungkapal sewol koreatragedi kapal sewol korea selatantragedi kapal sewol korea selatan sub indoinsiden kapal sewol tenggelamtenggelamnya kapal sewol di korea