#pengolahanlimbah #aerasi #aerasimenghitam #wwtp #wwtpcollapse #alfianwwtp #wastewatertreatmentsolutions #wastewater #wastewater_treatment #limbah #limbahcair
Download aplikasi kalkulator sederhana ini buatan ku ya guys (SVI, F/M Ratio, Kebutuhan nutrisi bakteri aerasi yg disebut BOD:N:P, Estimasi level flok pada bak sedimentasi)
[ Ссылка ]
Assalamualaykum teman-teman pada video kali ini aku sharing mengenai warna Aerasi yang menghitam dan action sederhana untuk recovery proses pada aerasi.
kirim pertanyaan mendetail ke
email : kurogiriaoyama@gmail.com
wa : 089678475381
jangan lupa perkanalan yaa guys biar aku gk bingung baca wa yg masuk
Penyebab Utama
1. Kekurangan DO
2. Debit limbah inlet aerasi over
3. COD Inlet aerasi over
Pre Action
Pertanyaan yg harus dijawab untuk menentukan action yang akan dilakukan
Untuk actionnya sendiri sebenarnya tergantung dari sikon perusahaan khususnya WWTP
1. Apakah kekurangan DO disebabkan oleh spesifikasi blower yang kecil atau tidak sesuai?
2. Apakah terdapat diffuser pada output udara blower?
3. Apakah operasional blower sudah tepat? Spek sesuai tapi hanya dinyalakan 1 blower, malam hanya dinyalakan 1
4. Apakah debit inlet aerasi lebih besar dari biasanya?
5. Apakah debit limbah inlet aerasi bisa dikurangi tanpa atau dengan mengurangi jumlah produksi?
Action
Jika teman-teman tidak memiliki data untuk menjawab pertanyaan tersebut maka lakukan action sederhana berikut :
1. Kuras Bak Aerasi sampai volumenya tersisa 30%
2. Jika tidak bisa dikuras secara langsung, cukup atur agar debit outlet limbah dari aerasi menjadi lebih tinggi agar limbah yg berwarna hitam bisa segera tergantikan dengan limbah yang baru
3. Kurangi debit inlet aerasi sebanyak 50% dari biasanya, jika memungkinkan hold atau tahan limbah yg telah masuk bak aerasi kurang lebih 12 jam – 1 hari. Jaga agar tidak ada limbah yg masuk atau keluar dari aerasi selama limbah ditahan pada aerasi.
4. Pastikan pH limbah yang masuk pada aerasi dalam kondisi netral atau berkisar antara pH 7-8
5. Jaga nilai DO pada angka 2-4 ppm. Jika tidak memiliki DO meter untuk mengukur nilai DO aerasi, cukup nyalakan semua blower y gada, jika terdapat 3 unit blower maka bisa dinyalakan 2 atau 3 blower sekaligus untuk memastikan jumlah DO aerasi mencukupi kebutuhan.
6. Berikan nutrisi tambahan pada aerasi bisa berupa nutrisi cair tambahan yg mengandung unsur NPK, gula, atau pupuk urea yang jumlahnya disesuikan dengan kebutuhan.
7. Ukur nilai SV30 untuk melihat perkembangan dari recovery aerasi (perhatikan warna air jernihnya atau yg disebut dengan supernatant, SV30, dan MLSS dari aerasi), foto hasil SV30 sebagai data dokumentasi
8. Jika tidak memiliki alat untuk mengukur nilai MLSS cukup mengukur nilai SV30 dari aerasi
![](https://i.ytimg.com/vi/Ka25soibiPI/mqdefault.jpg)