Download Aplikasi Berita TribunX di PlayStore atau AppStore Untuk Dapatkan Pengalaman Baru
Tentara perempuan Israel dilaporkan melakukan penolakan besar-besaran untuk bertugas di pos-pos pengawasan penting.
Namun, mereka terancam dipenjara setelah melakukan penolakan itu.
Lusinan tentara perempuan pendudukan Israel menolak dipindahkan ke posisi yang telah ditentukan di pos pengamatan.
Kabar ini diungkapkan situs berita Ynet Israel , mengutip juru bicara pasukan pendudukan Israel (IOF), Daniel Hagari.
Hagari mengatakan IOF harus meyakinkan dan menjelaskan kepada tentara pendudukan mengenai pentingnya posisi tersebut.
Gelombang keengganan di pihak tentara perempuan Israel terjadi setelah beberapa tentara IOF yang bertugas di pos-pos tersebut ditawan atau dibunuh oleh Perlawanan Palestina pada (7/10/2023).
Sekitar 50 tentara yang dimobilisasi minggu ini menolak dipindahkan dari kamp pelatihan.
Bahkan enggan menjalankan tugas yang diberikan kepada mereka.
Dikutip dari Al-Mayadeen, akibat penolakan itu, beberapa perempuan wajib militer dibawa ke penjara.
Salah satu tentara wanita yang ditahan menggambarkan kejadian yang sedang berlangsung sebagai aib.
Mereka berusaha membebaskan diri dengan mengajukan dokumen yang merinci jika ia menderita penyakit mental.
editor : ica
![](https://i.ytimg.com/vi/L-aH826pL5U/maxresdefault.jpg)