#sagu #ampassagu #karbohidrat #energi
Assalamualaikum Wr Wb
Salam sejahtera untuk kita semua.
Salam sehat.
Hai hai hai sobat dokadil.
Apa kabar? Semoga dalam keadaan sehat walafiat.
Sobat Dokadil, kenalkah kalian sagu? Ya.
Sagu adalah tepung atau olahan yang diperoleh dari pemrosesan teras batang rumbia atau "pohon sagu" (Metroxylon sagu Rottb.). Tepung sagu memiliki karakteristik fisik yang mirip dengan tepung tapioka. Dalam resep masakan, tepung sagu yang relatif sulit diperoleh sering diganti dengan tepung tapioka sehingga namanya sering kali dipertukarkan, meskipun kedua tepung ini berbeda.
Hamparan sagu liar di Indonesia memiliki luas 1,6 juta hektar, dengan produksi sebanyak 15 juta ton karena setiap batang menghasilkan 200 kg sagu. Penyebaran tanaman sagu terdapat di Papua (1.406.469 ha), Maluku (41.949 ha), Sulawesi (45.540 ha), Kalimantan (2.795 ha), Jawa Barat (292 ha), dan Sumatera (31.872 ha).
Sagu merupakan makanan pokok bagi masyarakat di Maluku dan Papua yang tinggal di pesisir. Sagu dimakan dalam bentuk papeda, semacam bubur, atau dalam olahan lain. Sagu sendiri dijual sebagai tepung curah maupun yang dipadatkan dan dikemas dengan daun pisang. Selain itu, saat ini sagu juga diolah menjadi mi.
Sebagai sumber karbohidrat, sagu memiliki keunikan karena diproduksi di daerah rawa-rawa (habitat alami rumbia). Kondisi ini memiliki keuntungan ekologis tersendiri, walaupun secara ekonomis kurang menguntungkan (karena menyulitkan distribusi).
Sagu umumnya tumbuh setinggi 10 hingga 15 meter. Batangnya berbentuk silinder yang merupakan komponen paling penting dari tumbuhan ini. Sebab pada bagian batang inilah karbohidrat dan berbagai cadangan makanan tersimpan.
Meskipun besar dan tinggi menjulang, pohon sagu memiliki akar berjenis serabut. Meski begitu, akarnya sangat kuat karena tumbuh menjalar dan menebal seiring berkembangnya pohon.
Pohon sagu memiliki daun berbentuk memanjang dan agak melebar disertai dengan tekstur khusus. Meski sekilas seperti daun kelapa, tapi pada kenyataannya tanaman sagu dan kelapa berasal dari famili berbeda.
Pohon sagu biasanya mempunyai sekitar 18 tangkai daun dengan panjang kurang lebih sekitar 6 sampai 7 meter. Selain itu, tangkai di setiap 50 pasang daun ukurannya cukup bervariasi, panjangnya antara 60 hingga 180 cm serta lebar 5 cm.
Tanaman sagu memiliki daun yang serupa dengan daun kelapa atau daun pinang jika dilihat dari kejauhan. Pelepah daunnya tersusun berlapis-lapis yang ketika dewasa nanti akan melekat sendiri dan menempel pada ruas batangnya.
Bunga pohon sagu termasuk bunga majemuk dan biasanya muncul dari ujung batang sagu. Bunga tanaman ini warnanya sangat indah, yaitu merah kecokelatan. Bunganya tersusun dari banyak cabang dengan sepasang bunga jantan dan betina.
Umumnya, pohon sagu berbunga saat berusia 10 hingga 15 tahun tergantung dari jenisnya. Setelah berbunga, pohon ini akan kering dan mati.
Sagu juga menghasilkan buah yang akan muncul setelah menginjak usia 2 tahun. Buah dengan tekstur bersisik ini berbentuk bulat dengan warna cokelat kekuningan.
Umumnya, sagu ditanam di kawasan tanaman di daerah rawa berair tawar atau sekitar sungai. Dengan ekosistem tersebut, tak heran jika tanaman ini tergolong tanaman yang membutuhkan konsumsi banyak air.
Sagu juga akan lebih tumbuh optimal tumbuh pada tanah dengan kandungan organik cukup tinggi. Kandungan organik pada tanah ini biasanya terkait dengan unsur kalsium, fosfat, potasium, dan magnesium.
Selain menjadi bahan pangan untuk manusia, ternyata Tahukah Sobat Dokadil kalau ampas sagu ternyata juga dijadikan bahan pakan dengan sumber energy atau karbohidrat yang tinggi bagi ternak?
Ampas sagu merupakan limbah yang berasal dari industri pengolahan tanaman sagu yang diolah menjadi tepung sagu dan mempunyai potensi digunakan sebagai pakan ternak.
Industri pengolahan tanaman sagu menjadi tepung sagu menghasilkan limbah berupa ampas sagu, siapa sangka limbah ini ternyata dapat juga digunakan sebagai bahan pakan ternak.
Pengeringan ampas sagu dan dijadikan dalam bentuk tepung diperlukan agar dapat tahan lama, sehingga produk tersebut dapat dimanfaatkan secara lebih efisien.
Penggunaan tepung ampas sagu 20% dalam ransum memberikan peningkatan pada pertambahan bobot badan.
Manfaat tepung ampas sagu sebagai pakan antara lain dapat menjadi sumber serat, serta bisa digunakan untuk mensubtitusi rumput ternak.
Bagaimana sobat Dokadil?
Ternyata sagu atau ampas sagu bisa menjadi bahan pakan alternatif bagi ternak. Sagu ini menjadi bahan pakan yang kaya akan karbohidrat sehingga menjadi sumber energy bagi ternak. Sagu atau ampas sagu sudah banyak diberikan oleh kawan-kawan peternak kepada ternaknya masing-masing.
Terima kasih.
Sampai jumpa lagi ya.
Wassalamualaikum.
Salam Sejahtera untuk kita semua.
Salam sehat.
#cakapcakapsaungdoka #podcast #peternak #ternak #kambing #domba #dokadilinsitute #peternakan #kesehatanhewan
Ещё видео!