Sebuah puisi renungan tentang kehidupan, cinta dan kenangan.
AKU YANG LAIN
Seperti yang sering dibicarakan para pejalan kaki
Aku adalah orang asing yang tidak pernah tidur
Seperti hidup di luar jangkauan waktu
Terkadang menjadi lilin yang terus-menerus berdebat dengan hembusan angin
Aku yang lain, di suatu sore; bersama gadis-gadis bunting yang mengandung benih dari kata-kata
Membicarakan para pelancong yang selalu bernyanyi dengan gembira
Langit jingga sekejap mata dan malam menjadi buta
Para gadis melubangi mimpi-mimpi yang terbuat dari kecemasan dan ketakutan
Aku adalah mimpi yang berkoalisi dengan keheningan untuk menyembunyikan ketakutan-ketakutan
Berjalan menjauh dari seseorang yang tidak cukup berani untuk berubah
Beberapa kesedihan yang terlahir dari rahim para gadis, menari dan bernyanyi tentang kebahagiaan
Seseorang tidak pernah menginginkanku untuk kembali
Aku cukup gembira mendengar kabar kesedihannya yang telah menemukan airmatanya sendiri
Nyalaku telah habis dan perdebatan menjadi hening
Tinggalah diriku sendiri yang tak pernah tertidur di dalam kenangan
16 Oct 22
- 🎧
Mari saya bacakan puisi
Agar setiap diksi ber-resonansi
Mengisi ruang dalam hati
#puisi #musikalisasipuisi #belantarakata #puisikehidupan #visualisasipuisi #narasipuisi #poetry #poem #sastra #sastraindonesia #cinematicpuisi #musikalisasipuisicinta #puisikehidupan #sajak #puisikontemplasi
_______________________________________________
Judul puisi: AKU YANG LAIN
Penulis: Wawan Tallawengkaar
Voice over: Wawan Tallawengkaar
Belantarakata ©2022
Kritik dan saran, silakan isi kolom komentar.
Terima kasih.
![](https://i.ytimg.com/vi/Maz3sA-Rm0c/mqdefault.jpg)