Akses keluar dan masuk satu-satunya jalan di RT 09 RW 09, Cililitan, Kramatjati, Jakarta Timur, ditutup pada Minggu (4/8/2024). Penutupan jalan ini mengakibatkan warga bernama Puji Rahayu (49) dan 20 orang lainnya terhambat menjalani aktivitas sehari-hari.
Puji mengungkapkan ada 2 rumah, 8 KK dengan total 21 penghuni yang terjebak dalam keadaan demikian.
Puji menyebutkan, penutupan akses satu-satunya jalan ini diduga dilakukan oleh seorang perempuan berinisial D.
D merupakan seorang menantu dari pemilik tanah bernama Engkong Ali.
Saat hendak menyambangi kediaman Puji, harus memasuki salah satu gang dengan ukuran kurang dari satu meter.
Di ujung kanan gang, tiba-tiba seekor anjing menggonggong saat kami melintas.
Di sebelah kiri ujung gang terdapat pintu masuk kediaman warga yang juga merupakan saudara Puji. Kami masuk dengan perlahan.
Salah satu penghuni rumah yang tengah berbaring di atas tempat tidur langsung bangun saat melihat kami datang.
Sementara itu, kami terus berjalan, melewati ruang tengah, hingga akhirnya tiba di kediaman Puji.
Puji tidak mengetahui alasan D menutup akses jalan. Pasalnya, Puji tidak pernah mendapat jawaban yang lugas saat bertanya langsung kepada D.
Karena pihak pemilik tanah masih memberikan akses pada Februari 2024, meski telah ditutup setengah, Puji akhirnya membiarkan rencana penutupan total tersebut.
Puji berujar, pemangku wilayah setempat sudah berupaya mempertemukan kedua belah pihak hingga sempat mediasi empat kali.
Kendati demikian, pertemuan itu tidak membuahkan hasil sampai D menutup akses jalan pada Minggu (4/8/2024).
Sewaktu Puji masih duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA), ayahnya disebut sempat mendapatkan jaminan dari Engkong A mengenai akses jalan.
Hingga berita ini dibuat, D maupun pihak keluarganya belum memberikan keterangan.
