Cerita perjalanan kami berdua. Kawan kita seorang jago penyadap pohon aren yang keseharian memanjat 50 pohon aren dipagi hari dan 50 pohon aren di sore hari untuk menurunkan hasil sadapan yang dissbut TUAK dan dapat disuling menjadi ARAK dengan cara tradisional Bali. untuk mengatur kegiatannya agar ada waktu acara keluarga maka pekerjaan paginya diambil dini hari dengan penerangan lampu senter, begitu juga saat kegiatan mencari Madu Lebah. Kegiatan sore hari menyusuri jalanan berbatu dan sangat terjal. hutan ini berlokasi di ketinggian sekitar 700 mdpl di Dusun Bingin Desa Galungan Kecamatan Sawan Kabupaten Buleleng (Singaraja-Bali). Sepanjang perjalanan kita menikmati suasana sejuk dengan bunyi hewan sore hari (di Bali disebut hewan sengeret). ketemu juga mata air tanah, berbagai jenis tanaman hutan seperti pohon Kemuning yang diminati pecinta bonsai, tanaman rambat yang melilit seperti bentuk ular yang pas digunakan sebagai hiasan dinding rumah. Selama perjalanan belum juga menemukan sarang lebah (tawon) yang kita cari madunya. Madu tawon ditempat kami bernilai ekonomis karena bergizi tinggi dan banyak peminat. Justru saat akan balik pulang, kita ketemu banyak katak porang (bulbil) berserakan dan kita kumpulkan sedangkan pohon porangnya yang sedang tumbuh kita biarkan sampai dorman untuk kita ambil umbinya sebagai bibit.Bahkan di akhir perjalanan kita dapatkan bunga porang (spora) yang ditanam dalam pot bunga sebagai hiasan. Itulah keseruan kami hidup didesa. Kekayaan alam yang berlimpah perlu kita jaga dan tingkatkan pelestariannya. Selama ada usaha pasti akan membuahkan hasil. Semangat dan salam sehat selalu. Terima kasih
Ещё видео!