KEBIJAKAN TERKAIT IKLIM SUDAH SEMESTINYA RESPONSIF GENDER
Ngomongin perubahan iklim dan Jakarta, nggak ada habisnya. Meski dampaknya sudah sangat terasa, Pemerintah Kota Jakarta masih kekurangan unit yang menangani aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Sementara itu, kebijakan perluasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang terjadi selama ini seringkali rentan penggusuran.
Bukan cuma itu, kebijakan-kebijakan terkait iklim, belum responsif gender, dan belum melibatkan perempuan. Padahal perubahan iklim adalah persoalan serius yang harus dihadapi bersama, loh!
Tanpa ada sebuah kepentingan politis untuk melibatkan perempuan dalam pengambilan keputusan, mendesain kebijakan dan aksi-aksi perubahan iklim, beban masalah kesenjangan dan pemenuhan hak-hak perempuan nggak akan pernah tercapai.
Tim Aksi! for gender, social and ecological justice ngobrol bareng 7 anak muda terkait isu gender dan perubahan iklim. Seperti apa pendapat mereka tentang tantangan yang dihadapi Ibukota Negara? Share juga yuk pendapatmu soal persoalan ini di kolom komentar!
----------
Aksi! for gender, social and ecological justice bersama Solidaritas Perempuan dalam periode 2016-2021 melakukan sebuah kajian gender pada kebijakan dan aksi perubahan iklim di tingkat nasional dan daerah perkotaan (Kota Jakarta, Kota Makassar, Kota Yogyakarta dan Kota Jember). Kerja sama ini dilakukan bersama GenderCC-Jerman dalam konteks Inisiatif Kebijakan Perubahan Iklim Perkotaan Berperspektif Gender (Gender for Urban Climate Change Initiative/GUCCI) yang dilakukan di 4 negara, yaitu Indonesia, India, Afrika Selatan dan Mexico.
Website: [ Ссылка ]
Youtube: Aksi for Justice
Instagram: [ Ссылка ]
Ещё видео!