Terima kasih untuk yang sudah Subscribe.
Bagi yang belum tolong di Subscribe dan nyalakan loncengnya ya :)
Jika di dunia seseorang tidak bersusah payah dalam mematuhi syariat aturan Allah, maka sebenarnya dia tidak butuh tempat istirahat terbaik saat nanti di akhirat. Disaat di dunia seseorang telah banyak bersenang-senang, bersantai, dan menuruti hawa nafsu serta tidak ada rasa takut sedikitpun atas balasan akhirat maka sebenarnya dia telah menghabiskan kenikmatan akhiratnya di dunia dan tiada baginya tempat istirahat terbaik kelak di surga. Dan mereka telah menukar kenikmatan peristirahatan kampung akhirat dengan kenikmatan dunia. Allah berfirman : “Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) di akhirat hanyalah sedikit.” (QS. At-Taubah: 36).
Kehidupan dunia bukanlah tempat beristirahat, melainkan tempat untuk bersusah payah dan bekerja keras serta menabur benih kebaikan. Dunia ini justru merupakan tempat untuk beramal, menanam benih. Siapa yang menanam benih kebaikan, maka akan memanen kebaikan, siapa yang menanam benih keburukan, akan menuai keburukan, dan siapa yang tidak menanam apa-apa, maka tidak akan memanen apapun.
Biarkan kita lelah dalam kesungguhan dan kesabaran menanam benih. Karena dalam kelelahan usaha itu kita akan memanen buahnya.
Menjalani kehidupan dunia tidaklah lama, hanya 1,5 jam saja dari kehidupan akhirat. Karena itu bersabarlah dalam menjalankan ketaatan karena dalam lelahnya kesabaran itu ada balasan terindah.
"Maka Allah melindungi mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka keceriaan dan kegembiraan. Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabarannya (berupa) surga dan (pakaian) sutera." (QS Al-Insan :11- 12).
![](https://s2.save4k.ru/pic/OMTp5B9i1cI/maxresdefault.jpg)