PONTIANAK, KOMPAS.TV - Masjid Raya Mujahidin Pontianak, masjid terbesar di Kalimantan Barat ini, merupakan masjid kebanggaan umat muslim Kalbar yang berdiri di tengah Kota Pontianak. Proses pembangunan masjid megah ini berproses selama sekitar 64 tahun dari 1953 sampai 2017.
Ide awal pembangunan Masjid Mujahidin pertama kali muncul saat tokoh-tokoh islam Kalbar mengikuti kongres di Yogyakarta pada tahun 1949. Saat itu, peserta kongres juga mengikuti peresmian Masjid Syuhada Yogyakarta.
Dari sanalah muncul ide membangun masjid di Kalbar yang bisa menampung banyak jemaah dengan gedung representatif.
Pembangunan fisik masjid mulai dilakukan pada tahun 1976 sampai 1978 dengan gaya kubah masjid menyerupai payung yang bermakna memayungi semua umat di Kalbar.
Lalu, pembangunan tahap terakhir masjid sampai bisa berdiri semegah sekarang dan mampu menampung 8.000 jemaah dilakukan di tahun 2011 sampai 2015 dengan anggaran mencapai 100 miliar rupiah.
Masjid Raya Mujahidin dibangun sesuai arsitektur khas Kalbar dengan banyaknya tiang penyangga. Masjid memiliki dua lantai dengan luas bangunan sekitar 60 meter x 60 meter di atas lahan seluas 4 hektare. Di dalam masjid, pengunjung atau jemaah yang beribadah disajikan dengan interior megah.
Keberadaan masjid juga kerap menjadi salah satu pusat wisata religi bagi wisatawan yang datang di Kalimantan Barat dan menjadi saksi sejarah keislaman di Kota Khatulistiwa.
Di bulan ramadan seperti saat ini, pengurus masjid kerap menggelar berbagai kegiatan untuk membangun keimanan jemaah. Dan mendorong lebih banyak umat muslim datang ke masjid. Seperti kuliah zuhur, kuliah subuh, hingga kultum ramadan.
