KOMPAS.TV - Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024 di SMA Negeri 1 Jawilan, Kabupaten Serang, Banten, diwarnai antrean panjang sejak subuh. Ratusan orang tua siswa datang untuk mendapatkan nomor antrean pendaftaran, khawatir tidak kebagian nomor yang disiapkan pihak sekolah.
Kendala serupa juga terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan. Orang tua calon siswa di SMP Negeri 29 Makassar mendatangi sekolah untuk meminta bantuan petugas mendaftarkan anak mereka secara daring. Mereka mengaku tidak tahu cara mendaftarkan anaknya secara online. Layanan bantuan ini disediakan oleh pengurus OSIS SMP Negeri 29.
Di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, banyak orang tua yang meminta bantuan pihak sekolah untuk mendaftarkan anaknya. Selain karena masalah jaringan dan pengoperasian sistem digital di smartphone atau komputer, para orang tua juga terkendala faktor penglihatan yang sudah menurun. Kepala SMP Negeri 1 Brebes, Dharma Suhaeri, menyatakan banyak orang tua yang salah memasukkan data.
Sementara itu, di Jawa Barat, Penjabat Gubernur Bey Triadi Machmudin akan melaporkan temuan kecurangan PPDB tahap satu kepada Kemendikbudristek. Sebanyak 94 calon siswa di dua sekolah ditemukan memalsukan kartu keluarga mereka.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menganulir calon siswa baru yang ditemukan curang setelah verifikasi ulang. Diduga, kecurangan ini terjadi karena masih adanya label sekolah favorit, meskipun sistem zonasi telah diberlakukan.
![](https://i.ytimg.com/vi/RcOl9sF0VIU/maxresdefault.jpg)