Disaat para pimpinan Kemendikbudristek menggaungkan konsep kemerdekaan, pengelolaan dana BOS tahun 2021 dirasakan para pimpinan sekolah justru sangat terkekang. Kewajiban penggunaan SIPLAH untuk berbelanja secara daring yang seharusnya menjadi lebih efisien, efektif, dan transparan dalam pemanfaat dana BOS malah membuat harga menjadi jauh lebih mahal, kualitas tidak sesuai harapan, butuh waktu lama dalam pengiriman, dan banyak kebutuhan sekolah yang tidak ada dalam SIPLAH seperti pembayaran kegiatan pelatihan guru serta ekstra kurikuler.

Beberapa sekolah menyampaikan bahkan ada “pemaksaan” dari pemerintah untuk belanja barang-barang tertentu yang tidak sesuai dengan keinginan dan kebutuhan sekolah. Padahal salah satu program utama Kemendikbudristek adalah relaksasi BOS yang diluncurkan secara meriah. Kondisi ini berdampak pada rendahnya penyerapan anggaran BOS di sekolah-sekolah karena tidak dapat dibelanjakan. Untuk membahas kondisi tersebut, NGOPI SEKSI akan menghadirkan para narasumber sebagai berikut:
• Ferdiansyah (Anggota Komisi X DPR RI)
• Ki Saur Panjaitan XIII (Ketua Umum Badan Musyawarah Perguruan Swasta)
• Diyah Puspitarini, M.Pd (Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah)
• Hary Candra (Cofounder PesonaEdu / Mitra SIPLAH)
• Dudung Abdul Qodir, S.Pd, M.Pd. (Wasekjen PB PGRI)
• Darmaningtyas (Pemerhati Pendidikan dari Persatuan Keluarga Besar Taman Siswa)

Moderator:
• Indra Charismiadji (Vox Populi Institute Indonesia)
• Ki Bambang Pharmasetiawan (NU Circle)

свернуть