TRIBUN-VIDEO.COM - Juriah, orangtua dari Ari, anak buah kapal (ABK) Indonesia yang jasadnya dibuang ke laut oleh kapal China, mengunggkapkan cerita pilunya.
Hati Juriah hancur, mengetahui fakta sang ayah meninggal dunia setelah bekerja di kapal China.
Ia bahkan mengaku sangat terpukul saat mendapatkan telepon dari atasan sang anak yang meminta rekening, namun justru membeberkan bahwa Ari telah meninggal dunia.
Dikutip dari Kompas.com, Juriah diketahui adalah warga Desa Serdang Menang, Kecamatan Sirah Pulau Padang Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan.
Diceritakan oleh Juriah, Sekitar setahun yang lalu, seorang warga desa mereka yang tinggal di Jawa menawarkan pekerjaan.
Juriah mengungkapkan, orang tersebut mencari pemuda desa yang mau bekerja di kapal luar negeri.
Anaknya, Ari menjadi salah satu orang yang menerima tawaran tersebut.
Namun rupanya, selama bekerja di Kapal Long Xing 629 China, Juriah tak bisa menghubungi anaknya.
Hingga saat-saat terakhir sampai mereka mengetahui putranya meninggal dan dilarung ke laut, tak ada sepatah kata pun yang terucap dari putranya.
Ari diketahui bekerja 14 bulan di kapal China tersebut.
Seseorang yang mengaku bos dari Ari di Jakarta lantas menelponnya dan meminta Juriah segera ke Jakarta.
Bahkan bos dari Ari sempat memintanya mengirimkan nomor rekening.
Bukannya kabar baik, Juriah justru mendapati kabar bahwa sang anak meninggal dunia.
"Yang kedua ada minta rekening dengan saya, ujung-ujungnya tiga hari kemudian menyuruh saya ke Jakarta, (ternyata) anak saya meninggal,” kata Juriah.
Lebih mengejutkan lagi, mereka mengetahui jenazah Ari telah dilarung tanpa persetujuan keluarga.
Juriah memohon, pihak berwenang mengusut kasus ini.
(Tribun-Video.com/Nila)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Pilu Keluarga ABK Kapal China, Jasad Anak Dilarung Tanpa Persetujuan, Tak Pernah Bisa Hubungi Putranya",
[ Ссылка ]
Ещё видео!