Ini adalah video cara penanganan jika ada yang mengaku dari pihak perbabkan yang bertujuan untuk mengetahui berapa kode otp yang nasaah terima yang nantinya dipergunakan untuk transaksi online.
Ini tips dan triknya
Menggunakan kartu kredit memang harus selalu berhati-hati karena rawan tindak kejahatan. Untuk menghindarinya, kamu harus menerapkan tujuh tips aman berikut ini!
Tujuan utama diciptakan kartu kredit adalah untuk mempermudah para penggunanya saat melakukan transaksi keuangan. Dengan kemudahan yang ditawarkan inilah, tak sedikit orang jadi mudah terlena dan tidak waspada saat menggunakan kartu kredit. Padahal yang namanya tindak kejahatan bisa terjadi kapan saja dan di mana saja tanpa pandang bulu.
Ada banyak modus tindak kejahatan kartu kredit. Tapi ada tiga yang paling sering terjadi di Indonesia, yaitu:
Phising
Phising adalah modus penipuan kartu kredit yang menipu targetnya dengan cara menelpon atau mengirimkan email. Biasanya si penipu mengaku dari pihak bank penerbit kartu dan meminta data dirimu, termasuk nomor kartu kredit beserta nomor PIN dengan alasan undian berhadiah dan lain sebagainya.
Skimming
Skimming merupakan pencurian data kartu kredit tanpa kamu ketahui. Pencurian ini dilakukan dengan cara meletakkan perangkat elektronik kecil pada mesin ATM atau mesin EDC. Ketika kartu kredit kamu digesekkan ke dalam mesin tersebut, perangkat elektronik kecil tersebut akan menyalin data dan informasi milikmu.
Software atau link palsu
Modus ini bisa terjadi padamu jika kamu mendownload atau mengklik link palsu yang ada dalam situs tertentu atau bisa juga pada email spam yang dikirimkan kepadamu. Nantinya software dan link palsu yang sudah terlanjur kamu download atau klik ini akan mencuri data-data milikmu untuk disalahgunakan.
Tips aman Menjaga kartu kredit agar tak mudah dibobol
Modus kejahatan kartu kredit memang bisa saja terjadi kepadamu. Tapi kamu bisa menghindarinya dengan menerapkan ketujuh tips yang ada di bawah ini
1. Menjaga identitas pribadi
Pin Kartu Kredit (medium.com)
Perlu diingat dengan baik kalau bagi pemegang kartu kredit, informasi yang sifatnya sangat pribadi harus selalu dijaga kerahasiaannya karena informasi tersebut bisa menunjukkan identitas pribadimu. Bocornya identitas pribadi bisa terjadi karena kamu memberikannya kepada orang lain saat bertransaksi, baik itu secara online maupun offline dengan cara phising.
Baca Juga: Manfaatkan Keunikan Cicilan Tanpa Kartu Kredit Lazada
2. Tanda tangani kartu kredit
Pada bagian belakang kartu kredit, kamu bisa melihat ada bagian belakang yang berwarna putih. Tujuannya adalah untuk menjaga keamanan kartu kredit. Memangnya bisa? Mungkin hal ini terdengar sepele, tapi akan sangat berguna untuk kamu.
Fungsi utama tanda tangan di belakang kartu kredit memang untuk menandakan kalau kartu tersebut adalah milik kamu. Tapi ternyata ada fungsi lainnya yakni sebagai pembanding ketika kartu kredit kamu berpindah tangan ke oknum tertentu.
Saat orang lain melakukan transaksi dengan menggunakan kartu kreditmu dan membubuhkan tanda tangan pada bill pembayaran, maka kasir akan membandingkan tanda tangan tersebut dengan yang ada pada bagian belakang kartu kredit.
3. Gunakan PIN saat bertransaksi
Ketika bertransaksi offline dengan menggunakan kartu kredit, kamu bisa menggunakan tanda tangan dan PIN. Dari keduanya, tanda tangan lebih rentan dipalsukan ketika kartu kredit sampai berpindah tangan.
Oleh karena itu, hal yang lebih aman adalah menggunakan PIN saat bertransaksi. PIN atau kode rahasia ini bisa kamu ganti secara berkala sehingga jauh lebih aman dibandingkan tanda tangan. Tapi ingat, jangan sekali-kali menggunakan PIN kombinasi dari tanggal ulang tahun, nomor kartu kredit, serta nomor KTP, karena akan mudah sekali ditebak kombinasinya.
4. Pastikan kasir sekali gesek
Membayar dengan Credit Card (lotterybankonline.com)
Tahun 2017 yang lalu, marak terjadi modus kejahatan skimming dengan menggunakan mesin EDC. Data-data nasabah kartu kredit banyak yang kebobolan tanpa diketahui penggunanya.
Untuk menghindari hal ini, kamu harus memastikan ketika berbelanja offline, kasir hanya menggesek kartu kreditmu satu kali saja. Karena ketika kartu kredit tergesek dua kali, maka kemungkinan data dan informasi kartu kredit akan terbaca oleh mesin skimming yang terpasang di mesin EDC.
Jadi, ketika kasir menggesek kartu kreditmu satu kali dan ternyata kartu tersebut tidak bisa terbaca oleh mesin EDC, lebih baik kamu segera menggantinya dengan kartu kredit milikmu yang lain atau gunakanlah kartu debit.
5. Aktifkan laporan transaksi
SMS Banking (uangindonesia.com)
Selalu aktifkan laporan transaksi karena ketika kartu kredit kamu berpindah tangan dan digunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, maka kamu akan menerima laporan transaksi, baik itu melalui SMS atau email.
Jika kamu merasa tidak menggunakan kartu kredit untuk melakukan pembayaran tapi tiba-tiba ada SMS laporan transaksi, maka kamu bisa langsung melaporkannya kepada ban
Ещё видео!