Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) selalu berkomitmen untuk menyelamatkan satwa yang terancam punah salah satunya Harimau sumatera dari ancaman. Bukti nyata keseriusan KLHK seperti secara berkala melakukan survey lokasi-lokasi keberadaan harimau sumatera sebanyak 121 grid se-Sumatera Utara (termasuk didalamnya Taman Nasional Gunung Leuser 23 grid dan Taman Nasional Batang Gadis 12 grid), membangun areal khusus untuk habituasi (Sanctuary Harimau Sumatera) sebelum dilepasliarkan ke alam, membentuk tim mitigasi konflik harimau sumatera bersama masyarakat. KLHK juga berharap semua pihak dapat ikut melestarikan satwa dilindungi di Indonesia.
“Bestie” adalah harimau sumatera yang masuk perangkap kandang jebak di Sei Sirah, Desa Halaban, Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat, pada Rabu 31 Agustus 2022 yang lalu. Kemudian dilakukan observasi di Lembaga Konservasi Medan Zoo, dengan maksud untuk memudahkan proses pemeriksaan kesehatan satwa sebelum dilepasliarkan kembali.
Hasil pengecekan kesehatan harimau sumatera “Bestie” dengan berat badan 65 Kg, suhu tubuh normal, sudah tidak ditemukan caplak, luka pada ekor dalam proses penyembuhan, detak jantung dan pernapasan normal. Setelah pengecekan kesehatan di Lembaga Konservasi Medan Zoo kemudian dilakukan proses persiapan pelepasliaran dari Sanctuary Harimau Sumatera di Barumun, Kabupaten Padang Lawas Utara hari Kamis, tanggal 15 September 2022. Setelah 3 bulan dirawat di Sanctuary Harimau Sumatera Barumun “Bestie” siap dilepasliarkan. Hasil pemeriksaan terakhir berat badan “Bestie” 80 Kg. Luka ekor sudah sembuh dan secara keseluruhan kondisi dalam keadaan sehat dan layak/siap untuk dilepasliarkan
Akhirnya hari Jum’at, tanggal 19 November 2022, “Bestie” diangkut dari Barumun – Sumatera Utara ke Blangkejeren – Kabupaten Gayo Lues Provinsi Aceh. Selama dalam perjalanan darat “Bestie” selalu dimonitor oleh Tim Balai Besar KSDA Sumatera Utara yang dipimpin oleh Kepala Bidang Konservasi Wilayah III Padangsidimpuan, Gunawan Alza. S. Hut dan Tim Medis oleh drh. Anhar Lubis. Hari Sabtu, tanggal 20 November 2022, “Bestie” tiba Blangkejeren – Kabupaten Gayo Lues, dan saat ini ditempatkan di halaman kantor SPTN Wilayah III Blangkejeren Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser. Selama di lokasi ini “Bestie” diamati, dicek kesehatannya dan dirawat secara itensif.
Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan, Zona Inti Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) dipilih sebagai lokasi lepas liar “Bestie”. Lokasi ini cocok untuk lepas liar mengingat lokasi ini merupakan habitat harimau sumatera dan “Bestie” juga berasal dari Taman Nasional Gunung Leuser. Hasil survey, ditemukan tanda-tanda keberadaan satwa mangsa seperti rusa, kijang dan kambing hutan yang merupakan harimau sumatera.
Pada awalnya rencana pelepasliaran HS Bestie akan dilakukan pada Hari Kamis, tanggal 24 November 2022. Harimau “Bestie” diangkut dari SPTN Wilayah III Blangkejeren, Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser menuju Bandara Blangkejeren. Selanjutnya Harimau Sumatera “Bestie” diangkut menggunakan helikopter ke lokasi lepasliar. Namun hal tersebut tidak dapat dilakukan/ tertunda karena kendala cuaca yang tidak mendukung. Akhirnya pada hari ini, Jumat tanggal 25 November 2002, “Bestie” harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) berhasil dilepasliarkan di Keudah - Zona Inti Taman Nasional Gunung Leuser. Pelepasliaran ini menggunakan helikopter dengan metode longline dari Bandara Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues Provinsi Aceh.
Ещё видео!