JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan orang sehat itu nggak perlu pakai masker, yang perlu masker itu orang yang sakit.

Setidaknya, pernyataan Menkes Terawan soal masker ini sangat konsisten, tercatat tiga kali Menkes bicara soal masker. Pertama di tanggal 16 Februari 2020 di Halim Perdanakusuma, kemudian pada Senin, 2 Maret 2020 di Istana Kepresidenan dan di RSPI Sulianti Saroso.

Berdasarkan penelitian dan WHO, orang yang perlu pakai masker adalah orang-orang yang memang perlu melindungi mereka sendiri karena sangat dekat dengan orang yang sakit. Seperti dokter dan perawat di klinik atau rumah sakit. Lalu, orang yang merawat kerabat atau keluarganya yang sedang sakit di rumah.

Pakai masker di area publik saat dalam kondisi sehat, malah menjadi cara yang kurang efektif mencegah virus apapun termasuk virus Corona.

Misalnya, ada 5 orang di dalam kereta yang sama dan satu di antara mereka ada yang sakit. 4 orang yang sehat ini pakai masker sementara yang sakit tak pakai masker. Orang yang sakit ini bakal menginfeksi orang yang sehat dengan cairan-cairan kecil atau droplet yang tercecer dimana-mana karena tak terlindungi oleh masker.

Orang yang sehat pakai masker juga bakalan bisa terkena virus karena droplet atau cairan-carian kecil dari orang yang sakit bisa menempel dimana-mana termasuk di masker, baju, hape, tas bahkan di pegangan kereta.

Nah, kalau satu orang sakit yang pakai masker, dia nggak akan nempelin dropletnya kemana-mana dan ngebuat orang di sekitarnya jadi aman.

Perwakilan WHO untuk Indonesia, Dokter N Paranietharan pun menyebut, menimbun masker adalah hal yang sia-sia apalagi jika kamu sehat. WHO menegaskan yang pakai masker itu adalah orang yang sakit.

Hal ini juga diperkuat oleh spesialis pencegahan infeksi dan profesor kedokteran dan epidemiologi di Fakultas Kedokteran Universitas IOWA, Amerika Serikat Eli Perencevich. Pakai masker untuk mencegah penularan virus Corona bukanlah cara yang tepat untuk dilakukan.

Jika orang sehat pakai masker dengan cara yang salah, malah dapat meningkatkan resiko infeksi terkena virus termasuk virus Corona karena mereka bakal lebih sering menyentuh wajah.

свернуть