Baca Selengkapnya: [ Ссылка ]

TRIBUN-VIDEO.COM - Tim kubur cepat pasien Covid-19 di Klaten, Jawa Tengah dilaporkan memakamkan peti mati kosong.

Kasus ini terungkap setelah pihak rumah sakit memberi tahu bahwa jenazah masih berada di kamar mayat.

Diduga insiden ini terjadi karena miskomunikasi pihak internal rumah sakit.

Kabar ini dibenarkan oleh Ketua Satgas Percepatan Pengendalian Covid-19 Kecamatan Polanharjo, Klaten, Joko Handoyo saat dikonfirmasi seperti dikutip dari TribunJogja.com, Selasa (13/7).

Menurut Joko, peristiwa terjadi di Desa Karanglo, Kecamatan Polanharjo pada Minggu (11/7).

"Benar ada kejadian tersebut, itu terjadi pada Minggu," ujarnya pada Tribunjogja.com, Selasa (13/7/2021).

Joko menjelaskan, mulanya ada seorang warga desa setempat yang meninggal dunia dalam keadaan positif Covid-19 di sebuah rumah sakit di Solo.

Proses pemakaman oleh pihaknya kemudian dilakukan pada Minggu malam.

Namun seusai pemakaman dilakukan, Joko mendapat kabar dari rumah sakit bahwa peti mati yang dikuburkan kosong alias belum terisi jenazah.

Pihak rumah sakit memberitahu bahwa jenazah masih berada di ruang mayat.

"Tim dapat telepon jika peti mati yang dikuburkan itu kosong karena pihak rumah sakit menyebut jika jenazah masih berada di rumah sakit," jelasnya.

Joko menambahkan, makam tersebut kemudian kembali dibongkar pada Senin (12/7) dan jenazah warga itu dikuburkan.

Permasalahan ini pun sudah diselesaikan.

"Alhamdulillah semuanya sudah selesai," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Desa Karanglo, Yudi Kusnandar mengungkapkan, bahwa ada miskomunikasi yang terjadi di internal rumah sakit.

Yudi menjelaskan, pihaknya selaku tim kubur cepat hanya menerima saja dan tidak mengetahui peti tersebut kosong.

Menurut Yudi, peti mati kosong yang dikuburkan itu berukuran cukup besar dan berat sehingga pihaknya tidak menduga jika peti tersebut kosong.


(TribunVideo.com)

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul KRONOLOGI Insiden Peti Mati Kosong yang Dikuburkan Oleh Tim Kubur Cepat Klaten, [ Ссылка ].
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Kurniatul Hidayah

свернуть