Hewan Qurban jadi kendaraan di Akhirat
Selama ini ada riwayat yang beredar luas di kalangan umat muslim yang berkaitan dengan hewan qurban.
Dalam riwayat tersebut dikatakan bahwa hewan-hewan yang disembelih untuk dikurbankan, dapat menjadi kendaraan atau tunggangan di hari kelak.
Pernyataan dari riwayat yang beredar tersebut bisa dikatakan seperti di bawah ini:
Gemukkanlah, baguskanlah hewan-hewan sembelihan kalian. Karena sesungguhnya hewan-hewan qurban, hewan-hewan kurban yang dibaguskan tersebut, nanti akan datang di hari ini menjadi kendaraan Anda melewati shirat."
Shirat adalah jembatan penyeberangan yang menentukan antara rahmat ataukah azab, antara surga ataukah neraka. Tetapi validkah riwayat hadist tersebut? Benarkah bersumber dari Nabi Muhammad SAW?
Berikut ini penjelasan Ustadz Adi Hidayat mengenai riwayat hadist di atas, yang dikutip PORTAL JEMBER dari kanal YouTube 'Adi Hidayat Official' yang diunggah pada 9 Juli 2021.
Menurut Ustadz Adi Hidayat hadits tersebut merupakan hadist yang lemah, termasuk riwayat-riwayat yang terkait dinilai oleh para ulama sebagai riwayat yang lemah, bahkan sebagian diantaranya tidak memiliki asal atau tidak bersumber dari Nabi SAW.
Sehingga dapat dikatakan sebagai hadist-hadist yang bermasalah, karena tidak ditemukan kekuatannya terkait keutamaan-keutamaan penyembelihan hewan qurban.
Al-imam Ibnu Hajar al-asqalani dalam Talhisul Khabir, menyebut riwayat ini sangat lemah sekali.
Namun ada yang menarik dari beberapa komentar para ulama, sekalipun pandangan mereka menyebut bahwa riwayat-riwayat ini lemah bahkan pada sebagian riwayatnya tidak ada ketersambungan dengan Nabi Muhammad SAW sehingga disebut hadist-hadist yang palsu
Ustadz Adi Hidayat mengatakan "Boleh jadi perkataan-perkataan ini sesungguhnya bukan ingin menunjukkan maksud dari real aslinya yang menjadi kendaraan, tapi berupa majas atau kiasan, kalau ungkapan-ungkapan dalam Bahasa Arab itu seringkali juga bisa bermakna kiasan
Pernyataan Ustadz Adi Hidayat merujuk pada pengertian bahwa, hewan-hewan qurban yang jika memang bisa mencari yang paling besar dan bagus maka boleh jadi pahala yang didapatkan semakin banyak.
Dan dengan banyaknya pahala ini berkesinambungan dengan saat-saat di mana nanti umat muslim akan melewati jembatan shirat, karena timbangan kebaikannya menjadi lebih berat sehingga dapat dilewati dengan lancar.
Dalam Al Qur'an surah ke-5, surah Al-Maidah ayat 27:
"Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!". Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa".
Berkurban dengan hewan terbaik, paling bagus, dan besar adalah anjuran, sebab hal yang demikian ini sangat berkaitan dengan niat dan kesungguhan seseorang untuk berkurban.
Allah menurunkan surah Al-Kautsar kepada Nabi Muhammad SAW yang menjamin surga terbaik, bagi orang-orang yang memperbanyak sholatnya, bersyukur, juga berkurban.
"Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah."
Maka jika seseorang memiliki harta yang lebih untuk dianggarkan sebagai hewan kurban, maka pilihlah yang tampilannya paling baik, hewannya besar, dan paling banyak manfaatnya.
Tetapi yang paling penting dalam berkurban itu adalah keikhlasannya. Karena ini yang dapat menjadikan pahalanya berlipat ganda, dengan pahala yang banyak inilah diharapkan dapat menghantarkan ridha Allah SWT menutupi kesalahan dan dosa-dosa.
Sehingga kelak dapat melewati shirat dengan mudah dan cepat, maka jika dihubungkan dengan riwayat yang menyebutkan bahwa hewan qurban menjadi kendaraan di hari kiamat mungkin ini maksudnya, hewan yang besar dan bagus tersebut bisa memperberat amal kebaikan di akhirat.
Ustadz Adi Hidayat mengingatkan bahwa yang sampai kepada Allah adalah ketakwaan dari seseorang yang berkurban tersebut, seperti yang Allah SWT sampaikan di Surah Al-Hajj ayat ke-37:
Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik."***
Copyright [ Ссылка ]
#ceramah
#adihidayat
#hewanqurban
#kendaraan
#akhirat
@quotesmotivasiceramahchane7020
HEWAN QURBAN JADI KENDARAAN DI AKHIRAT...?
Теги
apakah hewan kurban menjadi kendaraan di akhirathewan qurban jadi kendaraan di akhirat dalam islamhewan qurban jadi kendaraan di akhirat islamhewan qurban jadi kendaraan di akhirat jelaskanhewan qurban jadi kendaraan di akhirat kelakhewan qurban jadi kendaraan di akhirat menurut islamhewan kurban jadi tunggangan di akhirat