TRIBUN-VIDEO.COM - Peristiwa berdarah G30S/PKI 1965 menyisakan kepiluan di mana tujuh jenazah pahlawan revolusi yang menjadi korban baru berhasil dievakuasi pada 4 Oktober 1965.
Sehari kemudian tepatnya pada 5 Oktober 1965, ketujuh jenazah pahlawan Revolusi yakni Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani, Mayor Jenderal Raden Soeprapto, Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono, Mayor Jenderal Siswondo Parman, Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan, Brigadir Jenderal Sutoyo Siswodiharjo, dan Lettu Pierre Andreas Tendean dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.
Pemakaman ketujuh pahlawan Revolusi tersebut bertepatan dengan hari Angkatan Bersenjata.
Upacara pemakaman dimulai pukul 10.00 WIB di Markas Besar Angkatan Darat (MBAD) yang berada di Utara Monas, Jakarta Pusat.
Satu persatu jenazah dinaikkan ke atas Panser PCMK-2 Saracen didampingi dan dikawal seorang perwira tinggi.
Sejak semalam sebelumnya, tujuh jenazah Pahlawan Revolusi disemayamkan di sana.
Tiap mendiang sudah digelari Pahlawan Revolusi dan mendapat kenaikan pangkat satu tingkat.
Iring-iringan militer yang membawa ketujuh jenazah keluar dari Aula Departemen Angkatan Darat.
Setidaknya sebanyak tiga puluh truk RPK-AD berjalan di depan rombongan.
Tujuh peti jenazah berbalut bendera merah putih diangkut menggunakan Panser PCMK-2 Saracen membelah jalanan Jakarta.
Panser PCMK-2 Saracen adalah kendaraan militer yang dibeli Jendral Ahmad Yani dan Mayjen Sutoyo dari London pada tahun 1959.
Kendaraan dengan enam roda ini dibuat oleh perusahaan asal Inggris yang bernama Alvis. Sementara produknya diberi nama Saracen, kendaraan ini berjenis APC (Armoured Personnel Carrier).
Kala itu tanpa keduanya sadari, mereka ibarat tengah membeli kendaraan yang digunakan mengantar jenazah mereka ke pemakaman tujuh tahun kemudian.
Rombongan Panser PCMK-2 Saracen yang membelah jalanan Jakarta disambut ribuan orang di sepanjang jalannya menuju Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Rute yang dilalui iringan jenazah setelah keluar dari Markas Besar Angkatan Darat yakni melintasi Jalan Merdeka Timur, Cikini Raya, Salemba, Matraman Raya, Jatinegara, Cawang, Jalan Gatot Subroto, Pancoran, Jalan Pasar Minggu, lalu tiba di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Panser PCMK-2 Saracen sebelumnya juga digunakan untuk mengangkut ketujuh jenazah ke Rumah Sakit Pusat TNI AD Gatot Subroto, untuk dilakukan visum etrepertum.
Oleh TNI, panser ini juga turut serta digunakan untuk menyerang tempat persembunyian kombatan PKI di Lanud Halim Perdanakusuma serta Lubang Buaya.
Saat itu Panser PCMK-2 Saracen masuk dalam unit batalyon kavaleri 7 yang berada di bawah komando Kodam V yang sekarang Kodam Jayakarta.
Menjadi saksi bisu peristiwa berdarah G30S/PKI, Panser PCMK-2 Saracen kini dipamerkan di Monumen Pancasila Sakti, Jakarta Timur.(*)
Ещё видео!