Pengertian Manajemen ditinjau dari segi seni (art) adalahi seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Pengerti ini dikemukan oleh Mary Parker Follett (Tripathu dan Reddy, 2008)
Pengertian Manajemen ditinjau dari segi ilmu Pengetahuan adalah bidang pengetahuan yang berusaha secara sistematis memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja sama untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan. Oleh Luther Gulick
Pengertian manajemen ditinjau dari segi proses adalah perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan kegiatan anggota serta tujuan penggunaan organisasi yang sudah ditentukan (James A.F. Stoner (Stoner, Gilbert, dan Freemen 2009)
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian kegiatan anggota organisasi dan proses penggunaan sumber daya organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan
1. Perencanaan (Planning)
Fungsi Manajemen yang aling utama adalah perencanaan. Dalam urutan kegiatan, perencanaan merupakan kegiatan awal. Fungsi yang lain bekerja setelah diberi arahan oleh bagian perencanaan.
Oleh karena itu, perencanaan merupakan proses dasar manajemen untuk menentukan tujuan dan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
a. Pertanyaan mendasar pada tahap perencanaan.
Pada tahap perencanaan, seorang manajer akan memulai dengan menjawab pertanyaan 5W dan 1H sebagai berikut
1) What. Seorang manajer harus menjawab pertanyaan, apa yang hendak dicapai, dan kemudian dirumuskan dalam mencapai tujuan tertentu.
2) Why. Seorang manajer harus menjawab mengapa hal tertentu menjadi tujuan. Ia harus dapat memberi alas an yang disertai hasil analisisnya
3) Where. Seorang manajer harus mampu mempertanggung-jawabkan pilihan lokasi perusahaan, misalnya mengapa memilih lokasi dekat konsumen. Keputusan tersebut harus dapat dipertanggungjawabkan dari aspek ekonomis, sosial, dan teknis
4) When. Seorang manajer harus dapat menentukan jadwal pekerjaan yang harus diselesaikan
5) Who. Seorang manajer harus mampu mempertanggung-jawabkan mengapa orang-orang tertentu yang dipilih untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan memperhatikan asas “the right man on the right place”
6) How. Seorang manajer harus dapat menentukan bagaimana cara melaksanakan suatu pekerjaan. Ia tidak harus melaksanakan pekerjaan seorang diri, melainkan dapat melimpahkannya kepada stafnya.
b. Tiga Jenjang Perencanaan
1. Jenjang atas (top-level). Pada jenjang ini, perencanaan bersifat strategis, yaitu memberi petunjuk umum, merumuskan tujuan, mengambil keputusan, dan memberi petunjuk pola penyelesaian, serta bersifat menyeluruh
2. Jenjang menengah (Middle-level). Pada jenjang ini, perencanaan bersifat administrative, yaitu menyangkut cara-cara menempuh dan bagaimana tujuan dari perencanaan itu dapat dilaksanakan
3. Jenjang bawah (low-level). Pada jenjang ini, perencanaan berfokus untuk menghasilkan, sehingga perencanaan mengarah pada pelaksanaan atau operasional.
c. Syarat-syarat perencanaan
Perencanaan yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu memiliki tujuan yang jelas, bersifat sederhana sehingga tidak sulit dalam pelaksanaannya, memuat analisis-analisis terhadap pekerjaan yang dikerjakan, bersifat fleksibel sesuai perkembangan, memiliki keseimbangan antara tujuan setiap bagian dan tujuan akhir perusahaan, serta memiliki kesan bahwa segala sesuatu itu telah tersedia serta dapat digunakan secara efektif dan berdaya guna
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah proses pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas, tanggung jawab, dan wewenang sehingga tercipta kesatuan dalam rangka mencapai tujuan
3. Pelaksanaan (Actuating)
Pelaksanaan adalah fungsi manajemen untuk menggerakkan orang-orang agar bekerja sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Pelaksanaan merupakan fungsi manajemen yang paling penting karena berhubungan dengan sumber daya manusia
Ada tiga gaya dalam pelaksanaan kepemimpinan
a. Ototiter yaitu gaya kepemimpinan di mana pemimpin tidak melibatkan bawahan dalam mengambil keputusan.
b. Demokratis yaitu gaya kepemimpinan di mana pemimpin mengakomodasi pendapat bawahan dalam mengambil keputusan.
c. Bebas yaitu gaya kepemimpinan di mana pemimpin menyerahkan proses pengambilan keputusan pada bawahannya.
4. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan merupakan tugas untuk mengoreksi kesalahan yang terjadi demi tercapainya tujuan organisasi. Henry Fayol mendefinisikan pengawasan adalah sebagai tindakan meneliti apakah segala sesuatu telah tercapai atau berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Pengawasan bertujuan untuk memastikan pekerjaan berjalan sesuai rencana, mencegah adanya kesalahan, menciptakan kondisi agar karyawan bertanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan, mengadakan koreksi terhadap kegagalan yang timbul, dan memberi jalan keluar atas suatu kesalahan.
Ещё видео!